Rupiah ditransaksikan melemah 23 poin menjadi 9.711 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya 9.688 per dolar AS.
"Pelemahan rupiah cenderung dipicu faktor eksternal. Data pengangguran AS yang menunjukkan penurunan membuat mata uang dolar AS menguat terhadap mayoritas nilai tukar Asia, termasuk rupiah," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova.
Kondisi itu, lanjut dia, AS diperkirakan juga akan mengubah suku bunganya untuk lebih cepat mendorong perbaikan ekonominya.
Meski demikian, lanjut dia, BI akan tetap menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan kondisi fundamental yang selama ini dengan upaya-upaya pendalaman pasar valuta asing.
Terkait dengan BI rate yang dipertahankan di level 5,75 persen, Ruly mengatakan bahwa pelaku pasar menanggapi positif sehingga pelemahan rupiah tidak terlalu dalam.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 9.688 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya 9.692 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013