Kita mempersiapkan orang tua itu harus produktif,

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa seluruh elemen masyarakat perlu merawat penduduk lanjut usia (lansia) agar produktif untuk menghadapi bonus demografi dan menyongsong Indonesia Emas 2045.

Pernyataan ini disampaikan Hasto saat memberi tanggapan atas pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR RI 2023, dimana Presiden menyatakan bahwa bonus demografi yang akan mencapai puncak di tahun 2030-an adalah peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045.

"Kita kan menghadapi para lansia dengan tingkat pendidikan yang masih rendah, jadi lansia-lansia itu akan membanjiri tahun 2035 dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, oleh karena itu kita harus mengantisipasi-nya,” kata Hasto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa banjir-nya penduduk lansia atau yang dikenal dengan istilah aging population menjadi konsekuensi dari bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia ke depan.

“Banjir-nya orang tua ini terjadi karena usia tambah panjang, populasinya tambah banyak, sementara populasi balita dan remaja semakin berkurang karena suksesnya program keluarga berencana. Ini yang perlu kita perhatikan secara serius bagaimana membina keluarga dari sisi lansia, remaja, dan balita. Itu yang terus kita galakkan," ujar dia.

Baca juga: BKKBN perkuat pemberdayaan lansia di Kota Jambi

Baca juga: Gubernur resmikan sekolah lansia pertama di kota Jambi

Untuk mengantisipasi agar Indonesia tidak terbebani dengan jumlah lansia yang meningkat setelah tahun 2035, BKKBN memiliki program Bina Keluarga Lansia.

"Kita mempersiapkan orang tua itu harus produktif, sehingga mulai sekarang kita punya program Bina Keluarga Lansia, supaya para lansia itu di masa tuanya tetap produktif," ucap dia.

Ia juga mengemukakan pentingnya membina penduduk Indonesia mulai dari hulu untuk menghadapi peningkatan jumlah penduduk produktif agar tidak menjadi bencana demografi dengan membentuk Generasi Berencana (Genre).

"Genre juga kita bentuk di setiap satu desa ada dua, supaya menjadi teladan dan contoh bahwa ini adalah Generasi Berencana, yang betul-betul merencanakan masa depan, baik tentang keluarganya, pendapatan, dan dari sisi pekerjaan, bagaimana agar mendapatkan pendapatan yang tetap, dan seterusnya," tuturnya.

Baca juga: Kemenag umumkan pemenang lomba video haji ramah lansia

Ia menegaskan, merawat lansia agar produktif dan membentuk Genre adalah bagian dari hilirisasi sebagaimana arahan Presiden untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

"(Kedua) hal itu yang penting untuk kita antisipasi bersama, mendukung apa yang sering diimbau oleh presiden dalam rangka untuk Indonesia Emas itu hilirisasi harus kuat, kemudian kualitas sumber daya manusia harus hebat," tutur dia.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023