Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menegaskan seluruh fasilitas kesehatan di DKI Jakarta siap untuk menangani penyakit akibat kualitas udara yang tidak sehat.

"Faskes kita sudah sangat siap melayani masyarakat (menangani penyakit masalah kualitas udara)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Gedung Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu.

Ani menyebutkan, terdapat 44 Puskesmas Kecamatan, sekitar 196 Puskesmas yang ada di setiap kelurahan, 31 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan 196 rumah sakit yang ada di Jakarta.

"Jadi fasilitas kesehatan ini mampu memberikan pelayanan 24 jam kepada masyarakat yang membutuhkan," ujar Ani.

Selain itu, Ani meminta masyarakat Jakarta yang memiliki keluhan batuk, pilek ataupun lainnya dapat langsung mengecek kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

Baca juga: Legislator usulkan pembentukan pansus polusi udara Jakarta
Baca juga: DKI kaji efektivitas sistem "4 in 1" untuk kurangi polusi udara

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta telah mengajak warga membatasi aktivitas di luar ruang agar terhindar dampak udara buruk di Ibu Kota dan wilayah sekitarnya.

"Hindari beraktivitas di luar ruang (outdoors) terutama bagi kelompok rentan," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Kelompok rentan yang dimaksud seperti bayi di bawah lima tahun (balita), ibu hamil, pralansia usia 45-59 tahun dan lansia berusia lebih dari 60 tahun.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 11.55 WIB, Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 163 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023