Mereka bisa menjadi bridging antara kepentingan Indonesia dengan negara tempat mereka berada. Diaspora yang banyak ada di Malaysia dan SingapuraJakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengajak para diaspora untuk membantu mengoptimalkan bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia pada tahun 2030 sampai 2040 mendatang.
Kepala Pusat Riset Kependudukan BRIN Nawawi mengatakan diaspora yang pulang ataupun masih berada di luar negeri punya peran yang sangat strategis bagi Indonesia.
"Mereka bisa menjadi bridging antara kepentingan Indonesia dengan negara tempat mereka berada. Diaspora yang banyak ada di Malaysia dan Singapura," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Nawawi menuturkan diaspora yang berada di luar negeri bisa memberikan manfaat kepada Indonesia dalam menjembatani informasi, kolaborasi, hingga peluang bisnis.
Baca juga: Digitalisasi UMKM jadi kunci Indonesia Emas 2045
"Ada banyak diaspora kita yang bekerja di universitas ternama dunia, mereka bisa berperan menarik calon-calon akademisi dari Indonesia untuk masuk ke sana. Kami berharap diaspora bisa berkontribusi banyak untuk Indonesia," kata Nawawi.
Dia mengungkapkan ada dua hal krusial yang harus dilakukan pemerintah untuk menangkap peluang bonus demografi tersebut, yaitu menciptakan program yang dapat mengurangi pengangguran usia muda dan memberikan kesempatan kerja kepada perempuan.
Penduduk usia muda yang tidak terserap ke dunia kerja menjadi beban bagi negara, sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja untuk perempuan masih di bawah 50 persen.
Kedua isu itu harus digenjot dalam waktu satu dekade ke depan agar bonus demografi tidak menjadi the door of disaster atau pintu bencana, seperti yang dialami oleh Afrika.
Baca juga: BKKBN: Pengendalian angka kelahiran bisa wujudkan Indonesia Emas 2045
"Bonus demografi ada syaratnya, yaitu penyiapan sumber daya manusia unggul dan berkualitas, adanya keterampilan, dan sebagainya," kata Nawawi.
Sebelumnya, pada Sidang Tahunan MPR di Jakarta, 16 Agustus 2023, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan manfaat demografi.
Baca juga: Kementerian PUPR: Pola hunian disiapkan hadapi bonus demografi
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023