Saya sudah menekankan kepada direksi/komisaris BUMN harus benar-benar waspada menguatkan dari pada rekrutmen pegawaiTangerang (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta kepada jajaran direksi dan komisaris BUMN agar bisa memperkuat serta waspada dalam merekrut calon pegawai sebagai upaya meminimalisasi paham radikal.
"Saya sudah menekankan kepada direksi/komisaris BUMN harus benar-benar waspada menguatkan dari pada rekrutmen pegawai," katanya di Tangerang, Rabu.
Langkah pengetatan rekrutmen pegawai itu, kata dia, dilakukan pascapenangkapan tersangka dugaan tindak pidana terorisme yang merupakan pegawai PT Kereta Api Indonesia, BUMN di bidang transportasi perkeretaapian, di Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/8).
Baca juga: BNPT dorong aparat ungkap jaringan di balik teroris Bekasi
Menurutnya, selain proses penerimaan yang akan diperketat, juga pengawasan harus dilakukan. Terutama, pada penyebaran paham radikal melalui lingkungan sekitar.
"Kita ini negara pancasila yang saya rasa harus menghormati. Kita tidak mau negara kita dengan kondisi ekonomi yang bagus malah faktor keamanan tidak bagus, jadi hal yang tidak prinsip," katanya.
Baca juga: Erick Thohir minta kasus pegawai KAI ditindak secara hukum
Ia menyampaikan, sejauh ini di Kementerian BUMN RI telah memiliki strategi dalam menanggulangi radikalisme. Strategi yang dimaksud yaitu bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai pencegahannya.
"Kalau kami di kementerian sudah kerja sama dengan BNPT, bahkan kita juga bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah," ungkapnya.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menanggapi dengan positif apa yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri yang menangkap oknum pegawainya dengan inisial DE yang merupakan juru lansir, terkait keterlibatan terorisme.
Baca juga: Kriminal kemarin, penggeledahan teroris hingga tuntutan Mario Dandy
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023