London (ANTARA) - Amerika Serikat mendesak Iran agar menghentikan penjualan drone atau pesawat nirawak bersenjata ke Rusia sebagai bagian dari pembahasan tidak tertulis antara Washington dan Teheran untuk mengurangi ketegangan, kata media Financial Times pada Rabu.
Financial Times mengungkap hal tersebut dengan mengutip kepada sejumlah orang yang diberikan pengarahan mengenai permasalahan tersebut.
Amerika Serikat mendesak Iran untuk berhenti menjual drone bersenjata ke Rusia, yang digunakan Moskow dalam perang di Ukraina, serta suku cadang untuk pesawat nirawak tersebut, menurut laporan tersebut, dengan merujuk kepada pejabat Iran dan seseorang yang akrab dengan pembahasan itu.
Gedung Putih dan kementerian luar negeri Iran belum menanggapi permintaan Reuters untuk komentar.
Pemberitaan itu datang saat Pemerintah AS dan Iran berupaya meredakan ketegangan dan menghidupkan kembali pembahasan dengan cakupan yang luas mengenai program nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Selasa (15/8) mengatakan akan menyambut setiap langkah Iran untuk meredakan ketegangan terkait "berkembangnya ancaman nuklir".
Pembahasan itu terjadi bersamaan dengan perundingan tentang kesepakatan pertukaran tahanan pekan lalu, sebut harian tersebut.
Iran mengizinkan empat tahanan warga negara AS untuk dipindahkan menjadi tahanan rumah dari penjara Evin di Teheran, sedangkan orang kelima sebelumnya sudah berstatus tahanan rumah.
Pekan lalu, sumber mengungkapkan kepada Reuters bahwa Iran dapat membebaskan lima tahanan warga negara AS itu sebagai bagian dari kesepakatan untuk mencairkan dana Iran sebesar 6 miliar dolar AS (sekitar Rp91,68 triliun) di Korea Selatan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Gedung Putih sebut Rusia gunakan drone Iran untuk serang Ukraina
Baca juga: Iran sebut kritik drone Zelenskyy upaya dapatkan lebih banyak senjata
Baca juga: Ukraina: Rusia rencanakan serangan panjang dengan 'drone' buatan Iran
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023