Jangan hanya mendoakan saya, mari berdoa semoga Tuhan memberikan kebaikan untuk masyarakat Indonesia, melalui tangan seorang pemimpin yang amanah dan mampu membawa kebaikan bagi negeri kita
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mendapat dukungan dari para tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi untuk menjadi calon presiden pada Pemilu 2014.
Mahfud dalam surat elektronik yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan dukungan dari TKI itu dia peroleh saat bertemu di Madinah, Arab Saudi, Rabu (10/4).
Mahfud sepekan terakhir ini berada di Arab Saudi untuk beribadah umroh.
Dalam surat elektronik itu disebutkan dukungan masyarakat kepada Mahfud MD untuk menjadi capres pada Pemilu 2014 tidak hanya datang dari berbagai daerah, masyarakat Indonesia di Arab Saudi yang menjadi TKI pun turut mendoakan dan mendorong Mahfud menjadi salah satu kontestan dalam Pemilu Presiden.
"Kami semua di sini juga mendukung Pak Mahfud maju, baik masyarakat Indonesia yang ada di Jeddah, Mekkah maupun Madinah, mendoakan Bapak untuk maju sebagai capres di Pemilu mendatang," kata Juru Bicara TKI Arab Saudi Ahmad Fuad dalam temu wicara dengan Mahfud.
Fuad menegaskan saat ini Indonesia tidak hanya membutuhkan sosok pemimpin yang tegas dan punya komitmen tinggi dalam menegakkan hukum tetapi juga pemimpin yang bersih dari segala kasus hukum.
"Kami melihat itu ada dalam sosok Pak Mahfud," kata Fuad yang juga Ketua Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Nahdalatul Ulama (NU) di Arab Saudi.
Atas dukungan itu, Mahfud mengucapkan terima kasih dan ia mengajak para TKI selaku pejuang devisa negara mendoakan agar Indonesia ke depan benar-benar dipimpin oleh sosok yang bisa membawa negeri ke arah yang lebih baik.
Data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyebutkan terdapat sekitar 1,5 juta TKI di Arab Saudi dan sejak 1 Agustus 2011 pemerintah memberlakukan moratorium atau penghentian penempatan TKI penata laksana rumah tangga (PLRT) ke Arab Saudi karena pemerintah Arab Saudi tak mampu melindungi TKI atas berbagai kasus kekerasan yang menimpa TKI.
Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013