Jakarta (ANTARA) — Wakil Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono Atmoharsono, menyampaikan bahwa selama 20 tahun lebih, Indonesia kehilangan mata ajar dan mata kuliah Pancasila di semua lini pendidikan formal.
“Sudah 23 tahun lebih sejak reformasi, generasi milenial dan generasi Z telah ditinggalkan Pancasila, dulu ada mata pelajaran budi pekerti, PKK, PPKN, CIVIC, PMP, Pancasila dan semasa kuliah ada kuwiraan, budaya dasar, Pancasila namun itu semua tinggal kenangan,” ujarnya saat menyampaikan pidato di acara Forum Group Discussion di Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Jakarta, Senin.
Berdasarkan survey Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), menyebut Pancasila sebanyak 64,6%, skor toleransi 49,1%, sikap bila ada gagasan yang hendak mengganti Pancasila dengan Ideologi lain antara 9,5% s/d 11,8%. Sementara itu, survey dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan bahwa 85% generasi milenial rentan terpapar radikalisme. Bahkan, survey Setara Intitute bahwa 83,3% siswa SMA Pancasila bukan Ideologi permanen.
“Tenaga pendidik (guru dan dosen) diwajibkan memiliki kepribadian Pancasila sebagai bentuk komitmen dalam meneruskan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda, sehingga keberadaan Pancasila tetap kuat dan terjaga dalam pembangunan bangsa yang harmonis dan berkualitas,” tandasnya.
Lebih lanjut, Karjono menegaskan berdasarkan UU 20/2003 tentang Sisdiknas bakwa Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran wajib, namun berdasarkan PP 4/2022 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa di dalam Mata Pelajaran Pancasila ada Kewarganegaraan.
“Artinya Pancasila merupakan mata pelajaran wajib dan di dalam Pancasila ada mata pelajaran Kewarganegaraan,” tegasnya.
Kegiatan yang digelar pada hari Selasa (15/8/2023) dalam kegiatan Pelatihan dan Penyegaran Dosen Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan UNJ, selain dihadiri langsung oleh Rektor UNJ Prof. Dr. Komarudin, M.Si, Dekan Fisip UNJ Prof. Sarkadi, M.Si, Ketua LP3M Prof. Dr. Muhammad Zid, M.Si, Koorpus LMU Martini, S.H., MH. (JA), dan dosen Pancasila dan Kewarganegaraan.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023