Perhelatan ISF merupakan salah satu wujud nyata Indonesia sebagai negara adidaya iklim untuk memperkuat kolaborasi lintas negara, serta kemitraan publik dan swasta demi terwujudnya agenda sustainability dunia,

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menggelar Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Jakarta, 7-8 September 2023, untuk memperkuat kolaborasi demi keberlanjutan (sustainability) dunia.

“Perhelatan ISF merupakan salah satu wujud nyata Indonesia sebagai negara adidaya iklim untuk memperkuat kolaborasi lintas negara, serta kemitraan publik dan swasta demi terwujudnya agenda sustainability dunia,” kata Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin lewat keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

ISF juga merupakan sebuah momentum bagi Indonesia untuk mendorong dekarbonisasi global dan memacu praktik keberlanjutan dunia.

“Kita harus bisa mempercepat transisi pertumbuhan berbasis emisi menuju pertumbuhan berkelanjutan yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan, secara pasti dan cermat,” katanya.

Baca juga: Kementerian Investasi siap hadirkan IKN di ASEAN Investment Forum 2023

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) dan Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengungkapkan bahwa dunia usaha memiliki peran krusial untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dalam transisi ekonomi hijau.

“Kami aktif mendorong inisiatif seperti Net Zero Hub dan Carbon Center of Excellence termasuk mobilisasi investasi hijau melalui kolaborasi lintas sektor baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara. Melalui inisiatif ini, sektor industri dan bisnis di Indonesia dan ASEAN diharapkan dapat bersatu untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan kondusif,” tegas Arsjad.

Indonesia Sustainability Forum digelar sebagai bagian dari acara ASEAN-BAC Indonesia Summit 2023 yang akan digelar pada 1-8 September 2023.

Sejumlah pemimpin dunia dari negara sahabat direncanakan akan menghadiri perhelatan resmi berskala internasional pertama Indonesia yang menyorot isu keberlangsungan (sustainability) ini, di antaranya adalah Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, serta Executive Director, Public Policy Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) Alice Carr, yang merupakan koalisi institusi finansial terbesar di dunia, dengan lebih dari 550 mitra institutsi di 50 negara, yang memiliki komitmen mendorong transformasi ekonomi global yang rendah emisi.

Selain itu ada pula Vice President Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP) Kitty Bu, organisasi yang mengelola dana lebih dari 10 miliar dolar AS dan memiliki misi untuk mendorong transisi energi negara-negara berkembang, juga Pendiri Climate Policy Initiative Thomas Heller yang merupakan salah satu pemikir terkemuka (thought leader) global dalam bidang pendanaan iklim, pendanaan energi serta pemanfaatan lahan.

Baca juga: Menko Marves dukung HEAL bantu wujudkan pembangunan berkelanjutan

Ada pula CEO Mitsubishi Power Asia Pacific Akihiro Ondo yang memiliki misi untuk menghadirkan teknologi pembangkit energi terbaik untuk mendukung kebutuhan kawasan akan keamanan energi dan pembangunan berkelanjutan.

Selain tokoh internasional, ISF juga akan memberikan panggung bagi para pelaku usaha, serta akademisi Tanah Air untuk mengutarakan pendapat dan aspirasi dalam menghadapi tantangan pencapaian pertumbuhan berkelanjutan yang lebih selaras dengan perlindungan lingkungan.

Acara yang mengusung tema besar “Pursuing Sustainable and Inclusive Growth” ini juga telah menggandeng beberapa institusi global sebagai Knowledge Partner, di antaranya adalah Tony Blair Institute for Global Change, McKinsey dan pelaku bisnis global seperti AstraZeneca.

Para Knowledge Partner akan memimpin sesi tematik, dengan menghadirkan dan memfasilitasi dialog konstruktif yang bertekad menghadirkan solusi untuk mendorong upaya dekarbonisasi, transisi ekonomi hijau, serta konservasi ekosistem lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023