Beijing (ANTARA) - Output industri bernilai tambah China, sebagai indikator ekonomi yang penting negara tersebut, naik 3,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juli, tunjuk data dari Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China pada Selasa (15/8).
Selama periode Januari hingga Juli tahun ini, output industri bernilai tambah tercatat naik 3,8 persen (yoy), papar NBS.
Produksi industri China mencatat pemulihan yang stabil dalam tujuh bulan pertama tahun ini, dengan sektor bahan baku membukukan ekspansi yang relatif cepat, ujar juru bicara NBS Fu Linghui, dalam sebuah konferensi pers.
Di antara tiga sektor utama, sektor pertambangan dan sektor manufaktur mencatat ekspansi masing-masing sebesar 1,3 persen dan 3,9 persen pada bulan Juli, sementara produksi dan suplai listrik, pemanas, gas, dan air naik 4,1 persen.
Output sektor bahan baku pada Juli menanjak 8,8 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, atau 2 poin persentase lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan sebulan sebelumnya.
Dalam rincian berdasarkan kepemilikan, output perusahaan milik negara, perusahaan ekuitas gabungan, dan perusahaan swasta masing-masing mencatatkan kenaikan 3,4 persen, 5 persen, dan 2,5 persen (yoy) pada Juli.
Dalam hal jenis produk, output sel surya melejit 65,1 persen, sementara produk mobil energi baru melonjak 24,9 persen.
Output industri digunakan untuk mengukur aktivitas perusahaan-perusahaan besar dengan omzet bisnis utama tahunan minimal 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.113) atau sekitar 2,79 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.323).
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023