“Saya akan kembali ke kampus lebih banyak saya habiskan waktu saya di kampus (mengajar) kalau sebelum ini paling yang terpilih saja yang ujian S2 bisa ikut saya bimbing,” kata dia di Denpasar, Selasa.
“Semoga nanti lebih banyak saya punya waktu di luar pemerintah ketika tidak terlibat lagi di pemerintahan akan lebih banyak bisa terlibat di kampus dan kegiatan adat,” sambungnya di hadapan media.
Orang nomor dua di Pemprov Bali asal Ubud, Gianyar, itu sendiri akan melepas masa jabatannya bersama Gubernur Wayan Koster pada 5 September 2023 mendatang.
Lebih lanjut, selain fokus menjadi dosen untuk jurusan desain di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, tokoh puri yang dinobatkan sebagai guru besar tersebut juga ingin kembali menulis.
“Iya mau itu (kembali menulis) pasti, dulu kan saya membuat buku Bali Padma Bhuana baru secara umum, saya mau coba petik satu per satu lebih spesifik lagi,” ujarnya.
Terkait karier politik, Cok Ace mengaku akan menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan pimpinan partai politik dan Gubernur Koster karena selama ini ia menjabat hanya semata-mata untuk memajukan Bali.
“Kalau bicara masalah keinginan tidak ambisi ya saya akan serahkan kepada beliau (Wayan Koster) dan beliau yang akan menilai apakah saya pasangan yang bisa diajak bekerja sama lima tahun ke depan atau tidak, dan ketua umum (Megawati Soekarnoputri) yang memutuskan di pusat,” kata dia.
Saat ini dirinya menilai masih ada PR yang belum terselesaikan, seperti sosialisasi mengenai sejumlah peraturan daerah serta pembangunan infrastruktur yang masih dikembangkan.
“Astungkara kalau Pak Koster masih usulkan saya terima kasih, tentu saya akan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya karena terus terang lima tahun pertama agak terganggu dengan COVID-19 banyak program-program yang tertunda, saya dengan Pak Koster ingin tuntaskan apa yang kami sepakati di awal,” tutupnya.
Baca juga: Wagub Bali dorong pelibatan desa adat turunkan kemiskinan
Baca juga: Wagub Bali: Olahraga rekreasi bisa tekan dana kesehatan
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023