Siapa pun yang terlibat atau yang melakukan pembiaran harus diungkap secara menyeluruh,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menegaskan bahwa kasus penembakan terhadap empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Cebongan, Sleman, Yogyakarta harus diusut hingga tuntas.

"Siapa pun yang terlibat atau yang melakukan pembiaran harus diungkap secara menyeluruh," kata Denny usai jumpa pers di kantor Kementerian Hukum dan HAM Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut Denny juga menambahkan bahwa rekaman dari kamera CCTV di Hugo`s Cafe juga akan dibuka dan dilihat secara utuh, sehingga detil dan fakta dari penyebab utama kasus ini bisa terungkap.

"Saat ini yang dilihat baru berupa potongan-potongan saja, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak menyeluruh," jelas Denny.

Mengenai informasi pesan-pesan singkat yang dikatakan sebelum peristiwa telah beredar luas, Denny mengatakan bahwa ini juga akan diusut tuntas, karena dikhawatirkan penyerangan tersebut sesungguhnya sudah dipersiapkan dan terencana.

"Untuk mengungkap bukti-bukti ini sudah disusun. Ini sekarang sedang didalami oleh penyidik dan kami terus kawal," ujar Denny.

Sebelumnya, Ketua tim investigasi dari Mabes TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono, pada Kamis (4/4) mengungkapkan bahwa tindak penyerangan tersebut dilakukan sebagai reaksi spontan akibat meninggalnya Grup 2 Kopassus Serka Heru Santoso pada 19 Maret 2013, dan pembacokan mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono oleh beberapa oknum diduga preman Yogyakarta.

"Peristiwa penyerangan ke Lapas Cebongan, benar sebagai akibat pembunuhan dan pengeroyokkan oleh kelompok preman atas dua rekannya," ujar dia.

Sejauh ini, sembilan orang yang terlibat penyerangan serta dua orang pencegah, rencananya akan diadili melalui pengadilan militer.

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013