Los Angeles (ANTARA) - Gubernur Negara Bagian Hawaii Josh Green, Senin (14/8), memperingatkan bahwa temuan korban jiwa kebakaran hutan dapat bertambah 10 hingga 20 korban per hari saat tim pencarian terus menyisir puing-puing yang hangus terbakar di Pulau Maui.
Jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan yang melanda sebagian wilayah di pulau terbesar kedua di Hawaii, Amerika Serikat, itu telah bertambah menjadi 96 orang.
Insiden tersebut merupakan kebakaran hutan paling mematikan dalam lebih dari satu abad di sejarah AS modern dan melebihi skala kebakaran Camp Fire di California pada 8 November 2018 yang menewaskan sedikitnya 85 orang.
Kebakaran hutan mematikan tersebut hampir menghancurkan sepenuhnya kota bersejarah Lahaina, objek wisata populer di Maui dan dahulu merupakan ibu kota Kerajaan Hawaii. Kota Lahaina dihuni sekitar 13.000 penduduk.
Dalam sebuah rekaman wawancara yang disiarkan, Senin, Green mengungkapkan kepada jaringan televisi dan radio penyiaran komersial AS, CBS, bahwa ada ekspektasi suram mengenai bertambahnya jumlah korban.
"Jumlah korban jiwa masih akan bertambah. Apinya sangat panas sehingga apa yang kami temukan adalah temuan tragis yang bisa Anda bayangkan, seolah-olah api telah melalap segalanya dan sulit untuk mengenali siapa pun," kata Green.
Semua penduduk Lahaina telah menyelamatkan diri atau tewas dalam kebakaran tersebut, kata sang gubernur. Namun, bisa memakan waktu 10 hari untuk menentukan jumlah keseluruhan korban jiwa mengingat para kru saat ini dapat menemukan 10 hingga 20 korban per hari sampai mereka selesai.
Sementara itu, Kepala Polisi Maui John Pelletier mengatakan dalam konferensi pers, Sabtu (12/8), bahwa anjing pelacak hanya menyisir 3 persen area yang terdampak.
Dalam sebuah pembaruan informasi, Maui County mengatakan bahwa 85 persen kebakaran Lahaina telah berhasil dipadamkan pada Minggu malam (13/8).
Lebih dari 2.200 bangunan rusak atau hancur dan sekitar 878,2 hektare lahan hangus akibat kebakaran Lahaina, menurut penilaian Pacific Disaster Center, sebuah pusat penelitian terapan yang dikelola oleh Universitas Hawaii dan Badan Manajemen Kedaruratan Federal.
Penilaian tersebut menunjukkan bahwa estimasi biaya untuk membangun kembali dapat mencapai 5,52 miliar dolar AS.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023