New Delhi (ANTARA) - India melalui tema presidensinya di G20 tahun ini, "One Earth, One Family, One Future", mengajak semua negara di dunia untuk bekerja dan bergerak bersama untuk membuat kemajuan sebagai satu keluarga.

“Kami tentu saja dalam presidensi G20 kami mencoba untuk melihat dunia, seperti dalam tema yang kami usung – Satu Bumi, Satu Keluarga, Satu Masa Depan – sebagai satu entitas global yang maju bersama dan negara-negara akhirnya harus bersatu, " kata Ketua Koordinator Presidensi G20 India Harsh Vardhan Shringla dalam jumpa pers di New Delhi pada Senin.

Menurut Shringla, tema yang diusung India untuk presidensinya itu telah menjadi suatu etos bagi masyarakat India di mana "mereka melihat orang lain dengan hati yang besar sebagai keluarga mereka sendiri, memandang semua orang di dunia sebagai satu keluarga besar".

Semangat kebersamaan seperti itu, kata dia, yang harus dibawa dalam agenda G20 tahun ini untuk membimbing para anggota G20 agar mampu menyelesaikan setiap isu global.

“Kita harus bekerja sama untuk menyelesaikan tantangan global secara kolektif, tidak menggunakan pendekatan tunggal. Kebanyakan orang India memahami hal ini dengan baik,” ujarnya.

Shringla menambahkan bahwa negara-negara G20 harus dapat melihat tujuan bersama dan bekerja secara kolektif dan terus bekerja sama untuk masa depan yang lebih baik.

"Kita harus memastikan G20 mengembangkan sejumlah ide baru dan menjadikan G20 sebagai katalisator perubahan global," katanya.

Dia pun menekankan bahwa kebijakan luar negeri India telah memastikan bahwa semua pihak bekerja untuk mencapai manfaat dan kebaikan bersama secara global.

Kepala Koordinator Presidensi G20 India Harsh Vardhan Shringla (kiri), Sherpa G20 India Amitabh Kant (tengah), Sekretaris Pendamping Presidensi G20 India untuk aspek substantif AbhayThakur (kanan) pada pengarahan pers di New Delhi pada Senin (14/8/2023). (ANTARA/HO-Kementerian Luar Negeri India)

Sebelumnya, Perdana Menteri India Narendra Modi telah menyerukan kepada semua orang India untuk mempraktikkan apa yang disebut oleh pemimpin negara itu sebagai suatu pandangan "pembangunan dan globalisasi yang berpusat pada manusia" di mana semua negara bekerja sama untuk kepentingan bersama.

India melanjutkan Presidensi G20 dari Indonesia pada Desember 2022. Kepresidenan India selama setahun akan mencapai puncaknya dengan digelarnya KTT Pemimpin G20 yang dijadwalkan berlangsung pada 9-10 September 2023 di New Delhi.

Selama presidensinya, India diharapkan menjadi tuan rumah untuk lebih dari 200 pertemuan G20 untuk membahas tema-tema dan prioritas yang dialokasikan di bawah tiga jalur kerja – Jalur Sherpa, Jalur Keuangan, dan Kelompok Keterlibatan (Engagement Groups).

Kelompok 20 ekonomi besar dunia (G20) terdiri dari 19 negara --Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat-- dan Uni Eropa.

Anggota G20 mewakili sekitar 85 persen dari produk domestik bruto (PDB) global, lebih dari 75 persen perdagangan global, dan sekitar dua pertiga populasi dunia.

G20 adalah forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional yang memainkan peran penting dalam membentuk dan memperkuat arsitektur dan tata kelola global terkait isu-isu utama ekonomi internasional.

Anggota troika G20 selama masa presidensi India adalah Indonesia, India, dan Brazil.

Baca juga: Kemenlu India undang jurnalis negara G20 berkunjung jelang KTT
Baca juga: Perlu sinergi antarnegara G20 untuk kurangi risiko bencana

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023