Tenggarong (ANTARA News)- Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Rabu, meresmikan pembangunan Jembatan Kutai Kartanegara (Kukar), yakni prasarana transportasi pengganti Jembatan Kukar yang ambruk pada 29 November 2011.
"Saya berharap pembangunan jembatan ini berjalan lancar supaya dapat segera selesai, sehingga masyarakat dapat menggunakannya karena jembatan ini sebagai urat nadi aktifitas warga," ujar Gubernur di tenggarong, usai menekan tombol sirine tanda dimulai pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Mahakam itu.
Saat menekan tombol sirine tersebut, gubernur didampingi Ketua DPRD Kaltim HM Mukmin Faisyal, Bupati Kukar Rita Widyasari, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura HAM Salehuddin II, dan Direktur Operasional PT Hutama Karya R Sutanto selaku kontraktor pembangunan Jembatan Kukar.
Awang mengaku bersyukur atas berbagai upaya yang dilakukan Pemkab Kukar dan semua pihak terkait sehingga proses pembangunan Jembatan Kukar itu kini sudah bisa dimulai dan diharapkan dapat selesai tepat waktu yang ditargetkan, yakni dua tahun pembangunan.
Jembatan Kukar yang baru itu diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp191 miliar dari APBD Kukar dengan sistem tahun jamak, yakni mulai 2013 hingga 2014.
Selama Jembatan Kukar yang pertama ambruk, warga Tenggarong yang ingin ke Tenggarong Seberang dan Samarinda atau sebaliknya, cukup mengalami kesulitan karena harus melalui kapal Ferry, baik kapal Ferry yang gratis maupun Ferry tradisional milik warga yang berbayar.
Untuk kapal Ferry yang gratis memang cukup aman karena selain besar juga berbahan besi, tetapi karena jumlah verynya hanya dua unit sementara jumlah penggunanya sangat banyak, maka banyak warga yang terpaksa menggunakan Ferry kayu milik masyarakat.
Padahal kapal Ferry dari kayu itu tidak aman, terbukti sudah sering tenggelam dan kendaraan roda dua maupun empat yang juga ikut tenggelam ke Mahakam.
Itulah sebabnya keberadaan jembatan menjadi vital karena akan mampu memperlancar arus orang dan barang, sehingga berbagai aktifitas perekonomian warga juga bisa kembali normal seperti beberapa tahun sebelumnya.
Dalam proses pembangunannya, Pemkab Kukar melibatkan PT Adhiyasa Desicon, selaku konsultan perencana, PT Hutama Karya sebagai kontarktor, dan PT Pemeta Engineering System, selaku konsultan pengawas.
Pewarta: M Ghofar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013