"Semua alokasi anggaran yang disediakan sebesar Rp1,3 miliar sudah kami salurkan ke semua sekolah yang ada," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Kupang, Jerhans Adolf Ledoh di Kupang, Rabu.
Dia mengatakan alokasi anggaran itu disiapkan pemerintah sebagai bagian dukungan kepada pihak sekolah dan guru dalam pelaksanaan UAN, termasuk dukungan sejumlah kegiatan antara lain, pengawasan dan operasionalnya.
Karena itu, diharap agar setiap sekolah bisa memanfaatkannya secara baik dan profesional, untuk kepentingan pelaksanaan UAN tahun ini.
Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man terpisah mengingatkan sekolah untuk tidak melakukan pungutan di luar ketentuan menjelang ujian nasional siswa, karena akan membebani para siswa dalam mempersiapkan diri mengikuti ujian akhir tersebut.
"Kami sudah tegaskan untuk tidak ada lagi pungutan-pungutan yang dilakukan di luar ketentuan dengan alasan pelaksanaan UN. Itu akan mengganggu persiapan para siswa," katanya.
Dia mengatakan, sejumlah pembiayaan yang terjadi pada UN sudah diatur dan sudah sangat memadai, sehingga tidak perlu pihak sekolah melakukan pungutan tambahan bagi siswa.
Jika memang harus sebagai sebuah kebijakan sekolah, lanjut Hermanus, dilakukan atas persetujuan bersama pihak sekolah dan orang tua siswa melalui komite sekolah, sehingga tidak membebankan.
Ketua Komisi C Bidang Pendidikan DPRD Kota Kupang, Nikolaus Fransiskus, mengatakan, hasil akhir kelulusan di setiap sekolah akan menggambarkan peta kondisi mutu pendidikan di daerah ini.
Oleh karena itu, sebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang harus bisa menjadi yang terbaik dari hasil ujian yang ada, sehingga barometer mutu pendidikan di daerah ini bisa lebih baik.
Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013