Evraz PLC membukukan kerugian paling besar di antara saham-saham unggulan.
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin (14/8) waktu setempat, memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London berkurang 0,23 persen atau 17,01 poin menjadi menetap di 7.507,15 poin.
Indeks FTSE 100 jatuh 1,24 persen atau 94,44 poin menjadi 7.524,16 poin pada hari Jumat (11/8) setelah terkerek 0,41 persen atau 31,30 poin menjadi 7.618,60 poin pada hari Kamis (10/8), dan meningkat 0,80 persen atau 59,88 poin menjadi 7.587,30 poin pada hari Rabu (9/8).
Evraz PLC (perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia) membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan (blue chips) dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan bahan pokok secara daring Ocado Group PLC anjlok 4,33 persen, berikutnya perusahaan pertambangan multinasional yang tercatat di Inggris Anglo American PLC jatuh 3,58 persen.
Sementara itu, B&M European Value Retail SA, perusahaan peritel diskon barang dagangan umum yang menjual produk elektronik hingga perlengkapan rumah tangga terangkat 3,01 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan yang mengoperasikan rantai toko ritel yang menjual pakaian olahraga dan santai bermerek JD Sports Fashion PLC meningkat 2,20 persen; serta salah satu perusahaan pembotolan dalam sistem Coca-Cola yang mengoperasikan pabrik di Eropa, Afrika, dan Asia, Coca-Cola HBC AG, menguat 1,71 persen.
Baca juga: Saham Inggris dibuka merosot tertekan perusahaan energi dan penambang
Baca juga: Saham Inggris ditutup di zona merah, indeks FTSE 100 jatuh 1,24 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023