Xining (ANTARA) - Seorang wanita berusia 31 tahun Gao Yong'e hanya menghabiskan satu hari di Xining, Ibu Kota Provinsi Qinghai di China Barat Laut, dan dia sudah menetapkan tujuannya, yaitu Museum Kebudayaan Tibet selama liburan musim panas.

"Saya ingin menghabiskan waktu seharian untuk mempelajari dan merasakan budaya tradisional negara saya yang kaya dan beragam," ujar Gao Yong'e, yang berasal dari Provinsi Anhui di China Timur.

Di museum tersebut, kamera Gao sibuk memotret berbagai harta karun, mulai dari busana Tibet hingga botol kaca dupa, hingga koin kuno yang pernah melintasi rute perdagangan bersejarah.

Museum Kebudayaan Tibet Qinghai memiliki koleksi lebih dari 50.000 karya, yang mencakup pengobatan, sastra, kaligrafi, budaya rakyat, seni, dan astrologi Tibet. Banyak benda yang merupakan peninggalan budaya tingkat nasional.

"Jumlah pengunjung museum ini mencapai rekor tertinggi selama liburan musim panas. Pada Juli saja, hampir 200.000 orang mengunjungi museum ini, sementara arus wisatawan harian mencapai lebih dari 6.000 sejak Agustus," kata Wakil Direktur Museum Dorje Gyal.

Dorje mengatakan, pihak museum menyewakan semua panduan audio dalam waktu satu jam setelah dibuka setiap hari, dan ada permintaan yang luar biasa untuk tur berpemandu.

Selain pameran, museum ini juga menampilkan kegiatan interaktif, seperti lukisan thangka dan stan foto busana tradisional, sehingga pengunjung dapat memperoleh pengalaman langsung saat menjelajahi koleksi yang sangat melimpah.

Sun Xinyi dan ibunya menjadikan museum ini sebagai perhentian terakhir mereka setelah menikmati pemandangan alam yang menakjubkan di provinsi dataran tinggi itu. "Kebudayaan Tibet yang unik merupakan bagian penting dari kebudayaan China kita, oleh karena itu, kita harus mempelajari dan memahaminya dengan baik," ungkap anak berusia sembilan tahun itu

"Saat ini, semakin banyak anak muda yang antusias dengan museum, secara sadar berusaha memahami warisan sejarah mendalam dari negara kita. Ini karena identifikasi mereka dengan budaya tradisional, dan identifikasi ini mengarah pada kegemaran mereka," tutur Dorje Gyal.

Menurutnya, "demam wisata museum" memperkaya kegiatan budaya dan pariwisata, menunjukkan pesona dan keyakinan budaya tradisional China.

Data dari departemen kebudayaan dan pariwisata provinsi setempat menunjukkan bahwa, pada paruh pertama tahun ini, Qinghai menerima hampir 18,22 juta pengunjung, meraup pendapatan pariwisata sebesar 16,23 miliar yuan atau Rp34,1 triliun, meningkat sebesar 98 persen secara tahunan (year on year) dan 146 persen dibandingkan tahun 2022.

Diketahui, Qinghai memiliki total 41 museum, termasuk 25 museum di tingkat nasional.


Pewarta: Xinhua
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023