mengapresiasi Kalurahan Sinduadi karena menjadi pionir dalam pengelolaan sampah terintergrasi
Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sindu Mandiri, Padukuhan Kragilan, Kalurahan Sinduadi, Mlati, Senin.
Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Sleman Arif Kurniawan dan Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni Arie Sudjito beserta Kepala Dinas Lingkungan Hidup DIY, Kuncoro Cahyo Aji.
Kustini Sri Purnomo berharap dengan diresmikannya TPST ini menjadi langkah konkret dan salah satu upaya dalam mengurangi timbulan sampah dengan cara diolah menjadi hal yang bermanfaat.
Ia mengapresiasi Kalurahan Sinduadi atas inisiatifnya serta menjadi pionir dalam pengelolaan sampah terintergrasi.
"Diharapkan ini menjadi langkah konkret dalam mengatasi timbulan sampah di Sleman. Kami mengapresiasi Kalurahan Sinduadi karena menjadi pionir dalam pengelolaan sampah terintergrasi dan ke depan semoga bisa memotivasi seluruh kalurahan di Sleman untuk bersama-sama mengelola sampah mulai dari tingkat kalurahan," katanya.
Baca juga: Sleman akan bentuk BUMD pengelolaan sampah
Baca juga: KSM di Sleman harapkan pemerintah bantu pemasaran produk daur ulang
Menurut dia, sebagai langkah jangka panjang, Pemkab Sleman juga menargetkan penyelesaian pembangunan dua Tempat Pengolahan Sampah terpadu (TPST) pada tahun ini dengan kapasitas 90 ton sampah per hari.
"Sedangkan pada 2024, kami juga akan membangun satu TPST dan mendorong revitalisasi TPS 3R serta pengelolaan sampah di tingkat kalurahan," katanya.
Ia berharap, berbagai upaya pengelolaan sampah ini dapat didukung oleh seluruh elemen masyarakat baik dari pemerintah, akademisi, industri dan masyarakat Sleman dengan mengelola sampah mulai dari tingkat rumah tangga dengan cara mengurangi produksi sampah serta memilah sampah.
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni Arie Sudjito mengatakan, pengelolaan sampah harus menjadi prioritas.
Ia mengatakan kunci dari pengelolaan dan penanganan sampah adalah partisipasi dari seluruh elemen dari mulai pemerintah hingga masyarakat.
"Warga Sinduadi dan Kabupaten Sleman harus terus berjuang dalam penanganan sampah dan menjadi prioritas seiring dengan perkembangan industri, modernisasi dan perdagangan agar mencegah risiko kesehatan dan konflik," katanya.
Baca juga: Plastik dan popok bayi dominasi sampah di Sleman
Baca juga: DLH Sleman : masyarakat mudah ikut buang sampah sembarangan
Lurah Sinduadi Senen Haryanto menyampaikan proses pengelolaan sampah terintegrasi di TPST Sindu Mandiri, Sinduadi ini dimulai dari sampah datang masuk ke adjustable berjalan di atas conveyor kemudian sampah tersebut akan dipilah oleh tim pemilah.
"Sampah anorganik dipilah sesuai dengan karakteristik masing-masing kemudian hasil pilahan tadi dikemas dengan jenis masing masing," katanya.
Sedangkan sampah organik menghasilkan bubur sampah yang akan dijadikan pakan magot serta pupuk kompos dan pupuk cair digunakan untuk pertanian.
"Pengelolaan sampah organik juga dapat menggunakan lalat BSF untuk mendegradasi sampah organik. Magot sendiri apabila sudah mencapai waktu panen dapat digunakan untuk pakan ikan, bebek dan ternak lainnya," katanya.
Baca juga: Bantul siapkan tempat pengelolaan sampah terpadu di beberapa lokasi
Baca juga: Pemda DIY minta kabupaten/kota kelola sampah secara mandiri
Baca juga: TPST Sandubaya Mataram kurangi sampah ke TPA hingga 8 ton per hari
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023