Ajang tersebut memang hanya mempertandingkan lima cabang olahraga, yakni bola basket, bulu tangkis, lari, tenis meja, dan bola voli. Sepak bola, meski merupakan cabang olahraga paling populer di Indonesia, sama sekali tidak ada di dalamnya.
"Mas Menpora (Dito Ariotedjo) sama sekali tidak ada maksud mengesampingkan sepak bola. Tapi memang untuk tarkam sendiri, daerah-daerah juga mengakui bahwa sudah banyak kegiatan tarkam sepak bola di daerah masing-masing," kata Staf Khusus Bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora Ardima Rama Putra di Jakarta, Senin.
"Jadi kami menyelenggarakan pertandingan yang memang belum banyak terselenggara di daerah seperti badminton, voli. Dan yang jumlah populasi atletnya kami cek juga ternyata banyak, dari level junior sampai senior," tambahnya.
Walau demikian, Rama mengatakan meski tidak dipertandingkan pada Kejuaraan Tarkam edisi perdana tahun ini, bukan mustahil sepak bola akan dipertandingkan pada penyelenggaraan tahun depan.
Selain memungkinkan sepak bola untuk dipertandingkan pada Kejuaraan Tarkam edisi selanjutnya, Rama juga menyampaikan bahwa ajang itu kemungkinan akan diperbesar cakupannya sampai level nasional.
Salah satu sasaran utama penyelenggaraan Kejuaraan Tarkam, kata Rama, adalah untuk mendongkrak kebanggaan para atlet yang bersaing di level bawah seperti kabupaten/kotamadya.
"Jadi yang ingin dicapai itu sesuai arahan Bapak Presiden melalui Mas Menteri, bagaimana sebenarnya kebanggaan itu tidak hanya di level nasional yang dimiliki atlet-atlet nasional saja. Tapi selain memasifkan olahraga dan membudayakan olahraga, kami juga ingin memberikan kebanggaan lebih kepada atlet-atlet di daerah ini dengan kami membawa pemangku kepentingan dari pusat ke daerah," pungkas sosok yang juga aktif di organisasi balap sepeda itu.
Baca juga: Kejuaraan Antarkampung Kemenpora pertandingkan lima cabang olahraga
Baca juga: Aldi Taher hingga Marshel siap jadi duta Kejuaraan Tarkam Kemenpora
Baca juga: Sejumlah pesohor sambut hangat kehadiran Kejuaraan Tarkam Kemenpora
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023