Madiun (ANTARA News) - PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) akan mengembangkan bisnis baru, layanan purna jual produk-produk transportasi massal, meliputi perawatan produk dan penyediaan suku cadang.
"Itu (bisnis) purna jual akan masuk pada divisi sendiri yang sebenarnya mulai dirintis sejak Oktober 2012," kata Direktur Komersial PT INKA, Hendy Hendratno Adji, dalam pertemuan pimpinan perusahaan BUMN itu dengan Staf Ahli Kementerian Perindustrian Bidang Pemasaran dan P3DN, Ferry Yahya, di Madiun, Selasa (9/4).
Hendy mengatakan layanan purna-jual PT INKA akan ditawarkan dalam paket-paket kontrak untuk produk kereta ataupun bus gandeng (articulated bus) yang telah dipakai Badan Layanan Umum Transjakarta.
"Dengan sistem kontrak, berapa jumlah armada yang siap beroperasi per bulan, misalnya, akan terukur. Kami harus tepati sesuai kesepakatan dalam kontrak," kata Hendy.
Layanan purna-jual PT INKA, lanjut Hendy, akan menggunakan sistem "jemput bola" yaitu produsen mendatangi pengguna dengan menghadirkan tenaga ahli beserta suku cadang.
"Generasi pertama bus gandeng Tranjakarta, misalnya. Armada massal yang dipakai harian itu usia maksimal dari aspek karoseri mencapai lima tahun. Sedangkan bus pariwisata bisa mencapai usia tujuh tahun karoseri," kata Hendy.
Namun, nilai kontrak perawatan layanan purna-jual PT INKA tidak berlaku secara rata dari tahun ke tahun karena layanan perawatan akan mengikuti usia produk.
PT INKA masih menjajaki usaha layanan purna-jual atas Kereta Diesel (KRD) Kualaman dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
(I026)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013