Jakarta (ANTARA) - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance membukukan pembiayaan baru senilai Rp20,4 triliun pada semester I- 2023, sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila mengatakan piutang pembiayaan yang dikelola perseroan (termasuk pembiayaan bersama) tercatat sebesar Rp50,9 triliun pada semester I- 2023, atau meningkat 24 persen year on year (yoy), dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian, pembiayaan baru syariah tercatat tumbuh 42 persen (yoy) menjadi sebesar Rp4,3 triliun, atau mewakili 21 persen dari total pembiayaan baru perseroan.
Dewa menjelaskan, saat ini perseroan memiliki produk pembiayaan Adira Multi Dana Syariah (Amanah), yaitu fasilitas pembiayaan multiguna yang berlandaskan prinsip syariah.
Kemudian, bagi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah umrah, Ia menyebut perseroan memiliki produk pembiayaan syariah umrah yang menggunakan akad murabahah (jual beli), melalui travel umrah lokal dan nasional dari mitra perseroan,
Selain itu, lanjutnya, perseroan telah menyediakan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan, seperti sepeda motor listrik dan mobil listrik dari beberapa produsen berbagai merek.
Terkait jaringan usaha, pada semester I-2023, Ia mengungkapkan perseroan telah mengoperasikan 464 jaringan usaha di seluruh Indonesia, dengan didukung sekitar 17 ribu karyawan, untuk melayani sekitar 1,9 juta konsumen.
Sampai semester I-2023, perseroan membukukan laba bersih yang tumbuh 24 persen (yoy) menjadi sebesar Rp818 miliar, yang didorong oleh meningkatnya total pendapatan sebesar 10 persen (yoy) menjadi Rp4,5 triliun, seiring dengan tumbuhnya kinerja pembiayaan perseroan.
Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perseroan masing-masing tercatat sebesar 8,1 persen dan 16,6 persen.
Dari sisi pendanaan, perseroan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induk yaitu Bank Danamon, serta memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi.
"Sampai semester I-2023, pembiayaan bersama mewakili 46 lerse dari piutang yang dikelola," ujar Dewa.
Sementara itu, total pinjaman perseroan pada Juni 2023 tercatat meningkat 34,7 persen (yoy) menjadi Rp14,9 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, & sukuk masing-masing memberikan kontribusi 70 persen, 30 persen.
"Sehingga, gearing ratio stabil yaitu sebesar 1,5 kali," ujar Dewa.
Pada Juli 2023, perseroan telah menerbitkan Obligasi PUB VI Tahap I dan Sukuk Mudharabah V Tahap I tahun 2023 senilai Rp 2,0 triliun dengan oversubscribe 2,3 kali.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023