Saya dicalonkan macam-macam sudah, yang belum itu dicalonkan jadi Kapolri dan Panglima TNI,"
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri enggan menanggapi pencalonan dirinya sebagai Menteri Keuangan menggantikan Agus Martowardojo.
"Saya dicalonkan macam-macam sudah, yang belum itu dicalonkan jadi Kapolri dan Panglima TNI," kata Chatib usai menghadiri dialog pada Musyawarah Nasional ke-9 Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya, Menteri Keuangan yang sekarang terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan dirinya tidak bisa menilai dan menyampaikan siapa pengganti dirinya untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan yang baru.
"Saya tidak bisa menyampaikan calon pengganti karena yang akan menetapkan Presiden. Saya yakin dan percaya Presiden akan memilih calon Menkeu yang baik," ujar Agus.
Dia meyakini calon Menteri Keuangan untuk kedepannya akan diisi oleh figur yang profesional dan mempunyai tujuan yang baik untuk ekonomi Indonesia.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan posisi Menteri Keuangan merupakan posisi yang strategis. Karena itu, perlu figur yang memiliki integritas yang tinggi di bidangnya.
Menurut dia, setidaknya ada tiga hal yang harus dimiliki oleh calon pengganti Menkeu saat ini, yaitu dia harus dari kalangan profesional, independen, dan nonpartisan.
"Yang penting bagi kami dua posisi ini Menkeu dan Gubernur BI harus selalu diisi oleh orang-orang yang profesional, independen dan non partisan," kata dia.
Namun, dirinya tidak bisa menyebutkan secara eksplisit siapa orang yang pantas menggantikan sosok Agus Martowardojo sebagai Menkeu.
"Menteri kan pembantu Presiden. Jadi 100 persen hak Presiden untuk memilih. Ada beberapa orang yang cocok. Tapi ya tidak bisa disebutkan," ujarnya.
Ia menegaskan selama prinsip-prinsip perekonomian Indonesia masih dijaga dengan baik, maka siapapun calonnya baik dari dunia perbankan ataupun bisnis tidak menjadi masalah.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013