Jakarta, (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menjamin tidak ada lagi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di masa mendatang, menyusul pernyataan kekecewaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Achmad Faisal di Jakarta, Senin mengatakan, pihaknya telah sepakat memberikan kompensasi kepada pemilik
stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), sehingga tidak mengalami
kerugian saat penurunan harga BBM.
"Kami sudah minta pengusaha SPBU tidak mengurangi pengambilan, sebab kami sudah menjamin mereka tidak rugi," katanya.
Hal itu dikatakannya menanggapi teguran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas terjadinya kelangkaan BBM beberapa hari ini dan meminta Pertamina meningkatkan kinerjanya dalam melayani masyarakat.
"Saya tidak `happy` soal keterlambatan pengadaan bahan bakar minyak.Apalagi jajaran PertaminaB mengeluarkan `excuse` karena hari libur dan sedang pengenalan sistem baru. Tidak boleh ada `excuse` untuk pelayanan terhadap masyarakat. Itu salah. Tidak ada hari libur untuk melayani rakyat," kata Presiden saat membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin.
Namun, lanjut Faisal, saat ini, kompensasi tersebut masih dalam pembicaraan dengan Hiswana Migas.
Sebelumnya, Ketua Umum Hiswana Migas Nur Adib mengatakan, kompensasi itu berupa penebusan dengan harga baru 48 jam sebelum penurunan harga BBM dan dapat menghabiskan stok lama terlebih dahulu.
Sementara itu, Departemen ESDM juga telah meminta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menurunkan lebih banyak lagi penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) guna mengawasi penyaluran BBM.
Kepala Biro Hukum dan Humas Departemen ESDM Sutisna Prawira berharap, pemerintah mendapat gambaran secara jelas penyebab kelangkaan BBM.
Kepala BPH Migas Tubagus Haryono mengatakan, pihaknya sudah mengirim PPNS ke beberapa lokasi di antaranya Depot Plumpang, Jakarta Utara dan beberapa SPBU.
Laporan sementara PPNS, menurut Tubagus, ada sejumlah SPBU yang menahan penebusan BBM karena khawatir harga turun 1 Januari 2009.
Ada juga SPBU yang memesan di Plumpang, tapi mengambil di Depot Cilacap.
"Kalau sampai terjadi unsur penyalahgunaan pasti kami tindak," kata Tubagus.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Toharso menambahkan, pihaknya terus melakukan pemulihan pasokan BBM.
Data terakhir penyaluran BBM dari Depot Plumpang pada Senin dari pukul 00.00 WIB sampai 12.00 WIB sudah mencapai 61 persen dari rata-rata pengiriman per hari.
Biasanya, pengiriman 14.818 kiloliter, sampai tengah hari sudah terkirim 9.072 kiloliter. Rinciannya, premium 6.413 kiloliter dari rata-rata pengiriman per hari 9.420 kiloliter atau sudah 68 persen, solar 1.963 dari 4.677 kiloliter (42 persen), pertamax 536 dari 531 kiloliter (101 persen), pertamax plus 160 dari 190 kiloliter (84 persen).
"Kami tetap menyalurkan BBM selama 24 jam," kata Toharso.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009