Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta Selasa sore menguat setelah pasar merespon positif atas penerbitan surat utang internasional oleh pemerintah Indonesia.
Rupiah pada Selasa sore bergerak menguat 26 poin menjadi 9.730 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya 9.756 per dolar AS.
"Penerbitan surat utang internasional (global bond) menjadi faktor utama nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan hari ini," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova.
Ia menambahkan penerbitan "global bond" pemerintah yang mengalami kelebihan permintaan itu tentunya akan menambah devisa bagi negara sehingga pengendalian nilai tukar domestik dapat lebih mudah.
"Sentimen dari eksternal juga mendukung, AS yang mencatat pertumbuhan kinerja emiten memicu ekspektasi perbaikan ekonominya sehingga nantinya juga akan berimbas pada negara lainnya," kata dia.
Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih mengemukakan bahwa minat beli terhadap obligasi internasional yang diterbitkan oleh Pemerintah yang relatif masih tinggi membuat nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS.
"Total penerbitan tiga miliar dolar AS yang terbagi atas 1,5 miliar dolar AS untuk tenor 10 tahun dengan kupon 3,34 persen dan 1,5 miliar dolar AS untuk tenor 30 tahun dengan kupon 4,63 persen," paparnya.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 9.743 per dolar AS, menguat dari posisi sebelumnya 9.756 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013