Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR Dradjad H. Wibowo menilai target setoran deviden BUMN perbankan dalam RAPBN 2007 yang hanya sebesar Rp3,37 triliun sangat rendah. "Semestinya lebih tinggi dari angka itu. Angka itu saya anggap sangat rendah," kata anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) itu di Jakarta, Senin. Menurut dia, jika restrukturisasi kredit bermasalah di bank-bank BUMN terutama Bank Mandiri dan Bank BNI dilaksanakan dengan baik, maka setoran deviden dari sektor perbankan akan lebih tinggi. "Setoran deviden Bank Mandiri biasanya lebih dari Rp2 triliun, dari BNI sekitar Rp1,2 triliun hingga Rp1,3 triliun. Apakah pemerintah merasa pesimis dengan restrukturisasi kredit macet di bank-bank BUMN khususnya Bank BNI dan Bank Mandiri," kata Dradjad. Target setoran deviden BUMN pada RAPBN 2007 ditargetkan sebesar Rp13,86 triliun. Angka itu lebih rendah dari target APBN 2006 sebesar Rp23,28 triliun yang kemudian akan diubah dalam APBNP 2006 menjadi Rp21,69 triliun. Kontribusi deviden sektor perbankan pada RAPBN 2007 sebesar Rp3,37 triliun antara lain berasal dari Bank BNI sebesar Rp1,25 triliun dan Bank BRI sebesar Rp1,21 triliun. Sementara Bank Mandiri tidak disebutkan berapa besarnya deviden yang disetorkan ke RAPBN 2007. Kontribusi deviden dari sektor perbankan berada urutan kedua setelah sektor Pertamina sebesar Rp6.0 triliun. Pada urutan ketiga sektor telekomunikasi (Rp2,0 triliun), asuransi Rp361,33 miliar, perkebunan Rp324,89 miliar, pertambangan Rp285,11 miliar, pelabuhan Rp244,66 miliar, energi Rp193,42 miliar, kebandarudaraan Rp186,23 miliar, dan sektor baja dan konstruksi baja Rp143,47 miliar.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006