Jakarta (ANTARA) - Jannik Sinner telah tampil tiga kali di final Masters 1000, dan untuk pertama kalinya memenangi gelar setelah mengalahkan Alex de Minaur 6-4, 6-1 di Toronto, Minggu waktu setempat.
Unggulan ketujuh itu menjadi petenis Italia kedua yang mengangkat trofi di seri elite, setelah Fabio Fognini juara di Monte Carlo empat tahun lalu.
Sinner kalah dalam dua final Masters di Miami pada 2021 dan April lalu, tetapi tidak dapat menahan antusiasmenya setelah melewati lawannya yang asal Australia itu dalam 90 menit.
Petenis yang akan berulang tahun ke-22 pada Rabu (16/8) meningkatkan catatan menang kalah 12-0 atas petenis Australia sejak US Open 2021.
"Saya mulai terbiasa dengan situasi sulit. Dua kali di set pertama saya melakukan break dan dia melakukan break balik," kata Sinner, seperti disiarkan AFP, Senin.
"Tapi saya tetap tenang secara mental, saya siap untuk pertarungan panjang. Saya senang dengan reaksi saya. Di set kedua saya bermain lebih baik dan mencoba lebih agresif."
"Hari ini berat karena angin, saya senang dengan level saya hari ini. Ini membuat Anda merasa melakukan hal yang benar," ujar semifinalis Wimbledon itu.
Baca juga: Sinner hentikan Safiullin untuk capai semifinal Wimbledon
Sinner akan naik ke urutan keenam dunia sebagai hasil dari kesuksesannya di Kanada.
Petenis Italia itu memenangi trofi kedelapan dalam kariernya dan mencatatkan 5-0 atas de Minaur.
Sinner gagal dua kali pada set pembuka untuk mempertahankan break, dan kehilangan servis pada gim berikutnya.
Namun, petenis Italia itu menemukan performa tepat pada waktunya, melepaskan ace untuk memimpin 5-4 dan menyelesaikan set tersebut dalam waktu 54 menit pada kesempatan pertamanya karena kesalahan lawan.
Set kedua menjadi waktu bagi Sinner untuk mendominasi, kemudian menutup kemenangan pada match point keduanya.
Baca juga: Rune tekuk Sinner untuk tantang Rublev di final Monte Carlo Masters
Baca juga: Jannick Sinner sakit hati kalah setelah tanding 5 jam
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023