Biarlah hukum dan keadilan bekerja
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengapresiasi cara jajaran TNI Angkatan Darat dalam mengatasi permasalahan yang menimpa satuan-satuannya dalam beberapa waktu terakhir.
"Satuan-satuan Angkatan Darat, tidak semua, sedang menjadi sorotan masyarakat. Sungguh pun saya senang dengan apa yang dilakukan oleh jajaran TNI dan AD untuk menyelesaikan sejumlah masalah itu," kata Presiden di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Selasa.
Presiden mengaku bangga dengan gerakan cepat, tanggung jawab penuh dan kesediaan untuk menyelesaikan masalah sebaik-baiknya.
Sementara itu, sebelumnya terjadi insiden bentrokan antarsatuan dan kasus keterlibatan TNI dalam penyerangan LP Cebongan di Yogyakarta yang menewaskan empat tahanan.
Dalam sejumlah kasus itu, beberapa pemimpin TNI telah dengan terbuka mengakui keterlibatan personelnya dan mengaku bertanggung jawab.
Terkait dengan kasus di LP Cebongan, Presiden juga mengapreasiasi kejujuran para pelaku.
Sebelumnya pada pagi hari Presiden dengan didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono melakukan olahraga pagi bersama para personel TNI AD di Lapangan Silang Monumen Nasional.
Pewarta: GNC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013
Di TNI aturan2 dah jelas untuk ditaati oleh semua pemimpin/komandan/panglimanya., tetapi sekarang agak diabaikan. Seperti dilakuan SBY yang ingin mengabadikan kekuasaannya melalui anak dan teman2nya. Bak’ ceritera kerajaan… Mayor ifn Agus Murti sebagai TNI tak malu memaksakan dirinya agar menjadi jendral seperti ayahnya dg berbagai cara, waktu ini seskoad dipaksa meluluskan May ifn Agus Murti dan beberapa konconya. lha jelas2 anak ini sdh cacat tangan dan punggungnya (nda lulus test jasmani), tpi sang bunda (ny. SBY) memaksa jendr Budiman meluluskannya… Lahh dalahhh
Mestinya awal2 disadari bahwa tugas2 tentara penuh resiko “bias kehilangan nyawa atau cacat”. lha ko’ malahan aturannya yg dirubah hanya untuk meluluskan prajurit cacat ? (masih suangat banyak perwira yang tidak cacat ‘bro).
cara Pendinastian di Lingkungan TNI, dilakukan juga oleh seorang komandan baru yg membawa anakbuah dari satuan lama atau pesanan para pembisik untuk menaikan jabatan seorang TNI tanpa mempertimbangkan perilaku, pelanggaran yg pernah dibuatnya (al; merusak/menghilangkan barang dinas/senjata, sakit2an, dll).
Berankat dari uraian diatas, Apakah TNI masih akan bangga dipimpin oleh jendral cacat/sakit2an/suka bermasalah ? bagaimana kedepannya ? ..ayooo TNI segera bercermin tunjukan soliditas yang benerrr..
SUYONO-NGAWI