Washington (ANTARA News) - Gedung Putih menyambut baik langkah-langkah Rusia dan China dalam meredakan krisis Korea Utara setelah AS mendesak kedua negara menggunakan pengaruh mereka untuk mengubah perilaku negara yang terisolasi itu.
Pekan lalu Washington meminta China dan Rusia untuk menggunakan pengaruh mereka, menyusul serangkaian aksi dan pernyataan bernada perang Pyongyang di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un sehingga meningkatkan ketegangan di kawasan.
"Kami menyambut baik upaya-upaya Beijing dan Moskow dalam mendorong Pyongyang menahan diri melancarkan pernyataan dan ancaman provokatif," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney, Senin, seperti dikutip AFP.
"Kita akan terus bekerjasama dengan mitra-mitra kita dari China dan Rusia serta lainnya untuk membuat Korea Utara mematuhi kewajiban-kewajiban internasionalnya," tambah Carney.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter menyebut militer AS memantau situasi secara cermat namun berharap China membujuk Korea Utara menarik diri dari konfrontasi.
"Menurut saya, China bisa memainkan peranan dan saya berharap mereka akan memainkan peran lebih luas dalam mempengaruhi Korea Utara untuk menghentikan semua provokasi," ujar Carter.
"China mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan negara-negara lain terhadap Korea Utara," katanya di Center for Strategic and International Studies seperti dikutip AFP.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengutarakan kekhawatiran mendalamnya atas situasi di Semenanjung Korea kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon, sedangkan Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa konflik Korea akan lebih buruk dibandingkan bencana nuklir Chernobyl pada 1986.
"Kita harus berterimakasih kepada Amerika Serikat atas langkah sangat penting yang dilakukannya," kata Putin di Hanover, Jerman.
(H-RN/T008/H-AK)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013