Paris (ANTARA News) - Mikhail Gorbachev, Helmut Kohl dan Bill Clinton adalah diantara sahabat dan mantan musuh yang akan bergabung untuk mengikuti upara penghormatan Margaret Thatcher yang semasa hidupanya dikenal tanpa takut dan kukuh pendirian sehingga membuatnya pemimpin yang ikonik.
"Wanita Besi" ini adalah figur kontroversial baik di Inggris maupun luar Inggris, namun para pemimpin dunia Senin ini sepakat mengakui tempatnya dalam sejarah abad ke-20, bahkan Presiden Barack Obama mengenangnya sebagai "sahabat sejati Amerika".
Thatcher meninggal dunia karena diserang stroke Senin kemarin di London pada usia 87.
Mantan kanselir Jerman Helmut Kohl yang dianggap sebagai bapak reunifikasi Jerman pada 1990, mengaku sangat menghargai Margaret Thatcher atas cintanya pada perdamaian, keterbukaannya yang tak tertandingi, kejujurannya dan keterusterangannya.
Paus Fransiskus mengapresiasinya atas nilai-nilai Kristen yang mendasari komitmen Thatcher dalam melayani masyarakat dan dalam memajukan kebebasan di antara keluarga bangsa-bangsa.
Karangan bunga membanjiri luar rumahnya di London begitu kabar mangkatnya dia diumumkan, namun kelompok sayap kiri malah menggelar pesta.
Di Glasgow dan di sudut selatan London di Brixton, musuh-musuh mendiang mantan PM itu menggelar pesta kecil merayakan kematiannya. Di antara yang paling keras menentangnya adalah para buruh tambang Inggris.
Pemerintah Thatcher menghadapi dengan keras demonstrasi buruh tambang pada 1985 dan memaksa mereka menghentikan unjuk rasa paling keras dalam sejarah industrial Inggris.
Respons nyinyir juga muncul dari Argentina karena Thatcher dikenang sebagai pemimpin Inggris yang melancarkan perang di Kepulauan Falklands (Malvinas) yang disengketakan Argentina-Inggris pada 1982.
"Berkat Tuhan hari ini wanita mengerikan itu mati," kata veteran Perang Malvinas, Domenico Gruscomagno (71).
"Dia pribadi yang menjijikkan. Demi memenangi Pemilu di Inggris Raya, dia melancarkan perang," tambah pria tua ini seperti dikutip AFP.
Ketika kelompok sayap kanan memuji Thatcher yang berhasil membawa Inggris keluar dari lingkaran krisis, kelompok kiri malah menuduhnya telah menghancurkan industri tradisional dan reformasinya berdampak pada krisis sosial.
Gerry Adams, pemimpin partai republik Sinn Fein, menyebut Thatcher telah memainkan peran yang memalukan di Irlandia Utara.
Tapi secara umum reaksi umum atas kematian Thatcher cenderung positif.
Di Brussels, Kepala Komisi Eropa Jose Manuel Barroso memuji kontribusi Thatcher bagi pertumbuhan Uni Eropa, kendati Thatcher meragukan Uni Eropa.
Sementara Perdana Menteri Australia Julia Gillard memujanya karena telah menjadi pioner perempuan dalam politik yang disebutnya sebagai pencapaian yang bersejarah, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013