Ini menciptakan bahaya nyata bagi nyawa dan keamanan staf kedutaan besarMoskow (ANTARA News) - Moskow mengutuk pemboman bunuh diri di dekat Kedutaan Besar Rusia di Ibu Kota Suriah, Damaskus, sehingga menewaskan lebih dari 15 warga sipil pada Senin (8/4).
Moskow dengan keras mengutuk serangan lain yang mengakibatkan kematian dan penderitaan warga sipil, kata Juru Bicara Kenterian Luar Negeri Rusia Alexander Lukashevich di dalam pernyataan daring.
Diplomat tersebut mengatakan pemboman itu adalah yang kedua dalam enam pekan belakangan yang telah terjadi di dekat Kedutaan Besar Rusia, demikian laporan Xinhua Selasa pagi. "Ini menciptakan bahaya nyata bagi nyawa dan keamanan staf kedutaan besar," kata Lukashevich.
Ia menyatakan kelompok garis keras di Suriah, yang membom wilayah permukiman, harus menghadapi reaksi tanpa kompromi dari masyarakat internasonal.
Moskow mendesak semua pihak dalam konflik Suriah agar menghentikan kekerasan dan memulai perundingan sejalan dengan Komunike Jenewa --yang ditandatangani pada Juni 2012.
Sedikitnya 15 orang tewas dan 53 orang lagi cedera pada Senin, ketika satu kendaraan yang berisi bahan peledak dan diparkir di plaza Bank Sentral di pusat Kota Damaskus meledak.
Tak satu pihak pun menyatakan bertanggung-jawab atas serangan maut itu, tapi serangan serupa sebelumnya memiliki tanda khas Al Qaida.
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013