Tingkatkan produksi, penciptaan lapangan pekerjaan terus terjadi, kolaborasi, dan (target) pasarnya, pasar global terus
Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta industri pulp dan kertas terus meningkatkan kontribusinya terhadap ekonomi nasional lewat peningkatan produksi hingga penciptaan lapangan kerja.
Hal itu disampaikan Bahlil saat meninjau fasilitas produksi dan rencana pengembangan investasi Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP), anak perusahaan utama dari Asia Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL Group) di Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (10/8).
"Tingkatkan produksi, penciptaan lapangan pekerjaan terus terjadi, kolaborasi, dan (target) pasarnya, pasar global terus," katanya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
RAPP berencana menginvestasikan Rp33,4 triliun selama periode 2021 hingga 2023. Dari total investasi tersebut, sebesar Rp19,5 triliun dialokasikan untuk investasi hilirisasi pulp menjadi paperboard yang berkapasitas sebesar 1,2 juta ton per tahun. Investasi tersebut diperkirakan akan menyerap lebih dari 5.730 Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Bahlil berharap kunjungannya dapat memperkuat hubungan antara pemerintah dan industri pulp dan kertas sehingga kontribusi positif perusahaan bagi ekonomi nasional terus dapat ditingkatkan.
Selain penyerapan tenaga kerja, investasi RAPP pada industri paperboard memiliki target komposisi penjualan 30 persen di pasar domestik dan 70 persen ekspor dengan beberapa negara tujuan ekspor antara lain negara-negara Asia Tenggara, Afrika, dan Asia Selatan, seperti India, Bangladesh dan Pakistan.
Hingga saat ini RAPP telah menggelontorkan investasi sebesar Rp100 triliun dengan penyerapan TKI sebanyak 10.595 orang karyawan langsung dan 18.792 orang kontraktor.
Berdasarkan data terakhir Kementerian Investasi/BKPM, pada periode triwulan II 2023, realisasi investasi RAPP mencapai Rp645 miliar dari total investasi di Provinsi Riau yang berjumlah Rp23,8 triliun.
Untuk mendukung operasional pabriknya, RAPP telah membangun pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 11 megawatt (MW).
"Saya melihat pengelolaan industrinya juga sangat terintegrasi sekali dan efisien. Perusahaan sangat tahu bagaimana produknya bisa kompetitif di pasar global dengan pendekatan green energy dan mengurangi biaya operasional," ujarnya.
Kunjungan Bahlil ke RAPP juga mencakup tinjauan terhadap Royal Golden Eagle (RGE) Technology Centre, di mana Menteri Bahlil diberi kesempatan untuk mengamati teknologi terkini yang diterapkan dalam proses produksi.
Sebagai bagian dari kunjungannya, beliau juga turut serta dalam penanaman pohon eukaliptus guna menunjukkan komitmen RAPP dalam menjaga kelestarian lingkungan, sejalan dengan visi pemerintah untuk pembangunan berkelanjutan.
Baca juga: RI dipilih AS jadi destinasi investasi untuk bisnis cip semikonduktor
Baca juga: Mitsubishi tambah investasi Rp5,7 T dan siapkan produksi mobil listrik
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023