Hal tersebut membuat tingkat kolesterol naik dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Ahli diet memperingatkan adanya risiko bagi orang yang mengkonsumsi suplemen karnitin, seperti yang dilansir BBC, Senin.
Ada banyak penelitian yang menunjukkan makan daging merah secara teratur akan merusak kesehatan.
Di Inggris, pemerintah menganjurkan untuk tidak makan lebih dari 70 gram daging merah atau olahan per hari. Jumlah itu setara dengan dua iris daging asin (bacon).
Lemak jenuh dan zat pengawat dalam daging olahan diyakini berkontribusi pada masalah jantung. Namun, mengapa hal itu terjadi belum banyak diungkap.
"Kadar kolesterol dan lemak jenuh dari daging merah tidak begitu tinggi, ada sesuatu yang berkontribusi dalam meningkatkan risiko cardiovascular (penyakit jantung)," kata peneliti, Stanley Hazen.
Percobaan pada tikus dan manusia menunjukkan bakteri dalam usus bisa memakan karnitin. Zat itu kemudian pecah menjadi gas yang dikonversi dalam hati menjadi bahan kimia yang disebut TMAO.
Dalam penelitian tersebut, TMAO sangat berkaitan erat dengan penumpukan simpanan lemak di pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan kematian.
"TMAO mungkin produk limbah tetapi secara signifikan mempengaruhi metabolisme kolesterol dan mengarah ke penumpukan kolesterol, " ujar Hazen.
Temuan tersebut menguatkan ide penggunaan youghurt probiotik dapat mengubah keseimbangan bakteri dalam usus. Mengurangi bakteri yang memakan karnitin secara teori mengurangai risiko kesehatan dari daging merah. Seorang vegetarian secara alami akan memiliki sedikit bakteri yang mampu memecah karnitin dibandingkan pemakan daging. (*)
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013