Penurunan memang terkait erat dengan inflasi. Kalau inflasi tidak terkendali, suku bunga akan naik terus."

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mendukung penurunan suku bunga perbankan salah satunya dengan mengendalikan inflasi di dalam negeri, kata Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro.


"Penurunan memang terkait erat dengan inflasi. Kalau inflasi tidak terkendali, suku bunga akan naik terus," katanya di Jakarta, Senin.


Ia menambahkan jika Bank Indonesia memiliki fokus pada pengendalian inflasi inti, pemerintah memiliki fokus dalam mengendalikan komponen harga yang bergejolak yang didominasi oleh pangan dan komponen harga yang diatur oleh pemerintah.


"Inflasi kita tinggi Januari-Maret karena pangan, tingkat suku bunga rill kita negatif, yakni perbandingan antara `nominal interest rate` dibandingkan inflasi. Tapi suku bunga rill yang negatif juga terjadi di negara-negara lain yang juga sedang mengalami inflasi yang lebih tinggi dibandingkan inflasi rata-rata. Untuk itu, penting untuk menekan inflasi," papar dia.


Ia mengatakan pendalaman pasar keuangan juga diperlukan untuk mendukung perbaikan suku bunga dana, sehingga ada alternatif lain bagi masyarakat dalam berinvestasi seperti di saham dan obligasi.


"Pendalaman pasar keuangan itu untuk menciptakan instrumen non perbankan. Jadi bagaimana kita memperbanyak investor di pasar saham dan obligasi," katanya.


Selama ini, menurut dia, sebagian besar masyarakat masih menaruh uangnya pada tabungan dan deposito dan mengharapkan suku bunga yang besar.


"Kondisi itu menyulitkan. Karena itu, kita harus memperdalam pasar keuangan. Kalau pasar bisa diperdalam, maka basis investor dapat diperluas dan diperdalam. Dengan demikian, suku bunga yang besar dari perbankan pun tidak lagi menjadi isu," tambah dia.


Selain itu, Bambang mengatakan dukungan penurunan suku bunga perbankan juga akan diberikan melalui efisiensi pada bank BUMN, serta penentuan margin perbankan BUMN. (ZMF/N002)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013