"...kita melihat pemerintah sedang serius menangani ini."
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) hingga kini belum melihat adanya alasan untuk perubahan suku bunganya (BI rate) senilai 5,75 persen karena inflasi dinilai masih dalam batas kisaran yang ditetapkan, kata Asisten Gubernur BI, Perry Warjiyo.

"Kita sejauh ini belum melihat bahwa kebijakan BI rate ada alasan untuk perubahan," ujarnya usai rapat dengar pendapat tentang suku bunga dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin.

Perry, yang 14 Maret 2013 oleh Komisi XI terpilih secara aklamasi untuk menjadi Deputi Gubernur BI, memprediksi bahwa inflasi hingga akhir tahun senilai 5,3 persen, yang masih dalam batas kisaran ketetapan inflasi 3,5 hingga 5,5 persen.

Kendati inflasi mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir akibat kenaikan harga pangan, ia mengemukakan, dampaknya bersifat sementara.

"Terkait masalah perdagangan, masalah izin importir, kita melihat pemerintah sedang serius menangani ini. Kemungkinan besar tekanan-tekanan inflasi bulan per bulannya akan menurun," ujar Perry.

Perry mengemukakan, inflasi inti di Indonesia juga masih relatif rendah, yakni senilai 4,21 persen.

"Inflasi inti itu adalah inflasi yang betul-betul fundamental, sementara inflasi bahan pangan itu kan gejala temporer," demikian Perry.

Suku bunga BI akan diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Kamis (11/4).
(T.C005/Rw.P003)

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013