Kami telah melihat beberapa berita dan data material dalam beberapa hari terakhir tetapi pasar telah memilih untuk berdagang sideways....
New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama Wall Street beragam pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dengan S&P 500 dan Komposit Nasdaq jatuh dan membukukan kerugian mingguan kedua berturut-turut, karena data harga produsen AS yang lebih panas dari perkiraan mendorong imbal hasil obligasi pemerintah lebih tinggi.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 105,25 poin atau 0,3 persen, menjadi menetap di 35.281,40 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 4,78 poin atau 0,11 persen, menjadi berakhir di 4.464,05 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 76,18 poin atau 0,56 persen, menjadi ditutup pada 13.644,85 poin.
Dow Jones Industrial Average ditutup lebih tinggi untuk hari itu dan mengakhiri minggu dengan kenaikan 0,6 persen. Ini adalah pertama kalinya pada tahun 2023 Nasdaq jatuh selama dua minggu berturut-turut. S&P 500 mengakhiri minggu ini turun 0,3 persen dan Nasdaq 1,9 persen lebih rendah.
Baca juga: Wall St menguat tipis, setelah data inflasi lebih ringan dari harapan
Pemerintah AS melaporkan bahwa indeks harga produsen (IHP) naik 0,8 persen dalam 12 bulan hingga Juli, menguat dari kenaikan 0,2 persen di bulan sebelumnya, karena biaya jasa-jasa meningkat. Para ekonom yang disurvei oleh Refinitiv memperkirakan kenaikan 0,7 persen.
Meskipun para pedagang umumnya memperkirakan Federal Reserve menahan diri dari pengetatan kondisi kredit untuk sisa tahun ini, taruhan untuk tidak ada kenaikan suku bunga pada September turun menjadi 88,5 persen dari 90 persen sebelum data dirilis.
"Kami telah melihat beberapa berita dan data material dalam beberapa hari terakhir tetapi pasar telah memilih untuk berdagang sideways, yang memberi tahu kami bahwa pasar telah memperkirakan segala hal dan belum mendapat kejutan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan," kata Jason Betz, penasihat kekayaan pribadi di Ameriprise Financial.
Imbal hasil surat utang pemerintah AS dua tahun, yang bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga jangka pendek, naik menjadi 4,88 persen.
Baca juga: Saham Inggris ditutup di zona merah, indeks FTSE 100 jatuh 1,24 persen
Langkah ini membebani saham-saham teknologi besar ternama, karena suku bunga yang tinggi dapat memperlambat ekonomi dan melemahkan kemampuan perusahaan-perusahaan ini untuk mencapai proyeksi pertumbuhan yang mendorong mereka ke valuasi premium.
Suku bunga yang lebih tinggi juga dapat membuat obligasi berbunga menjadi alternatif yang menarik daripada saham bagi beberapa investor yang menghindari risiko.
Tesla, Meta Platforms Inc dan Microsoft ditutup turun antara 0,6 persen dan 1,3 persen.
Penurunan 3,6 persen pada Nvidia membebani indeks semikonduktor, yang berakhir 2,3 persen lebih rendah. Ini adalah penurunan keempat berturut-turut dan kerugian kedelapan dalam sembilan sesi untuk indeks semikonduktor, dan penurunan mingguan 5,0 persen adalah kinerja terburuk sejak awal April.
Baca juga: Saham Jerman hentikan reli dua hari, indeks DAX 40 anjlok 164,35 poin
Saham-saham pertumbuhan dan teknologi megacap telah memimpin kenaikan besar tahun ini di Nasdaq yang padat teknologi dan S&P 500. Tetapi setelah kenaikan selama lima bulan, Agustus sejauh ini ditandai dengan pendekatan yang lebih hati-hati dari investor.
"Waktu akan memberi tahu apakah kita benar dalam hal ini, tetapi dengan kemajuan saham-saham teknologi, sulit untuk tidak ingin melakukan sedikit aksi ambil untung," kata Betz dari Ameriprise.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023