Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyatakan bahwa perempuan merupakan agen perubahan dalam keluarga.

"Kalau perempuan diberikan akses terhadap uang misalnya, mereka lebih banyak menggunakan uangnya untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarganya," kata Staf Ahli Menteri Bidang Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPPA Titi Eko Rahayu dalam acara media talk bertajuk "Perempuan Inspirator Keluar dari Kemiskinan", di Jakarta, Jumat.

Menurut Titi Eko Rahayu, perempuan akan lebih banyak menggunakan penghasilannya untuk alokasi kesehatan dan kesejahteraan keluarganya.

Baca juga: Menteri Bintang ingin perempuan berada dalam ruang pengambil keputusan

"Untuk itu, pemajuan perempuan di bidang ekonomi melalui ekonomi kreatif yang berkesinambungan menjadi salah satu kunci dalam membantu perempuan keluar dari belenggu kemiskinan," katanya.

Kementerian PPPA pun mengapresiasi keberadaan Sekolah Perempuan di Jakarta, yang membantu perempuan mengoptimalkan prestasinya.

Baca juga: KPPPA dorong keterlibatan perempuan melalui program D/KRPPA

"Wadah-wadah peningkatan kapasitas untuk perempuan seperti Sekolah Perempuan akan semakin kuat dengan adanya inisiasi Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak," katanya.

Sementara itu, Ketua Sekolah Perempuan DKI Jakarta Ning Setyani mengatakan praktik baik yang telah dilakukan Sekolah Perempuan itu mengajak perempuan keluar dari belenggu kemiskinan, semakin berdaya, dan mengembangkan potensi maksimalnya dalam berbagai aspek.

Baca juga: Menteri Bintang minta perempuan dilibatkan dalam rencana pembangunan

"Melalui sekolah tersebut, perempuan diberi berbagai macam edukasi dan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan dan kekuatan yang dimiliki, mulai dari aspek sosial, politik, budaya, ekonomi, dan kreativitas. Dari situlah perempuan mulai berdaya dan banyak perempuan yang kini mampu turut serta membantu ekonomi keluarga," kata Ning.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023