memang infrastruktur penting, tetapi SDM jauh lebih penting
Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengajak para pengusaha Aceh yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta Apindo untuk berkolaborasi menciptakan sumber daya manusia (SDM) andal.
"Kami mengajak Kadin dan Apindo berkolaborasi terhadap penciptaan sumber daya manusia yang mempunyai skil dan kompetensi," kata Afriansyah Noor, di Banda Aceh, Jumat, saat berdiskusi dengan pengurus Kadin serta Apindo Aceh, di Banda Aceh.
Afriansyah Noor menyampaikan, para pengusaha sudah tentu membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan mempunyai keahlian, tinggal kemudian bagaimana dunia usaha berkolaborasi dengan pemerintah.
Kemenaker, kata Afriansyah, memiliki banyak balai latihan kerja, termasuk di Aceh. Namun, untuk biaya pelatihan cukup besar bisa mencapai Rp3 juta per orang setiap bulannya untuk kebutuhan makanan dan lain sebagainya.
Karena itu, dirinya mengajak pengusaha dapat berkolaborasi terhadap penanganan bidang keuangan, misalnya penggunaan dana tanggung jawab sosial atau CSR perusahaan dapat dimanfaatkan untuk peningkatan SDM.
"Dana CSR itu jangan hanya untuk beli sembako, perbaikan jalan yang sudah ada aja. Memang infrastruktur penting, tetapi SDM jauh lebih penting," ujarnya.
Baca juga: DPRA: Rp1,3 triliun dana abadi pendidikan Aceh mengendap di bank
Baca juga: Kemenperin sebut SMK-SMTI Banda Aceh jadi pusat inovasi produk sawit
Jika SDM sudah bagus, kata Afriansyah, para generasi Aceh nantinya tidak hanya bekerja di daerah saja, tetapi juga dapat diberangkatkan sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) seperti ke Korea, Taiwan, Jepang dan negara di wilayah Timur Tengah.
Nantinya, pemberangkatan ke negara penempatan tersebut bisa dilakukan kerjasama melalui Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"Karena upah kerja di negara penempatan itu luar biasa. Tapi yang kita berangkatkan yang memiliki skil dan kompetensi, bukan pembantu rumah tangga," katanya.
Dirinya menyebutkan, saat ini negara Korea lagi membutuhkan hampir 500 ribu tenaga kerja bidang teknis khususnya pengelasan. Karena itu, perlu peningkatan SDM.
"Gaji nya di sana itu (Korea) bisa sampai Rp29 juta, kalau ditambah lembur sampai Rp35 juta," ujarnya.
Baca juga: Tingkatkan SDM, Aceh Jaya kirim tenaga kerja ke Jepang melalui YISSHO
Baca juga: Wapres berharap kualitas SDM Pemprov Aceh terus meningkat
Dirinya menambahkan, Indonesia merupakan negara dengan bonus demografi yang besar, artinya usai produktif nya lebih banyak.
Karena itu, jika tidak diantisipasi dengan baik akan menimbulkan gejolak sosial dan angka pengangguran meningkat.
"Tetapi kalau dikelola dengan baik tentunya positif untuk Indonesia. Maka peningkatan SDM sangat penting," kata Afriansyah.
Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Aceh Ramli menyampaikan pihaknya selaku pengusaha akan memanggil anak-anak Aceh yang memiliki SDM serta kompetensi untuk bersama membangun ekonomi Aceh.
Namun, untuk langkah pengembangan SDM, Kadin Aceh terus berkolaborasi dengan dunia pendidikan hingga perguruan tinggi di Aceh seperti USK Banda Aceh dan UIN Ar-Raniry.
"Kita terus berkolaborasi untuk meningkatkan SDM Aceh dengan pengembangan pelatihan kerja, dan ini sudah menjadi tugas Kadin," demikian Ramli.
Baca juga: Masyarakat Aceh harapkan percepatan pembangunan SDM-Infrastruktur
Baca juga: UIN-Aceh Jaya jalin kerja sama pengembangan SDM
Baca juga: Mutu pendidikan harus merata hingga pelosok Aceh, sebut gubernur
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023