Kami berharap langkah-langkah kunci ini akan membawa BUMDes untuk berperan sebagai pelopor pemberdayaan ekonomi masyarakat desa di NTT

Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Nusa Tenggara Timur Viktor Manek meminta para pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menggali berbagai potensi sumber daya alam (SDA) di desa guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

"Para pengelola BUMDes harus mampu mengoptimalkan potensi di desa dalam mengembangkan usaha sehingga geliat ekonomi di desa terus bertumbuh dengan pesat," kata Viktor Manek di Kupang, Jumat.

Viktor Manek mengatakan hal itu dalam kegiatan penutupan proyek Enabling Civil Society for Inclusive Village Economic Development ( Envision) yang berlangsung 10-11 Agustus 2023.

Ia mengharapkan pengelola BUMDes untuk terus berupaya mengembangkan usaha di desa dengan mengoptimalkan berbagai potensi desa.

Menurut dia, pemerintah desa harus mampu menemukan orang yang tepat untuk mengelola BUMDes serta memiliki visi dan rencana aksi yang jelas dan menemukan mekanisme yang tepat untuk mengoperasikan bisnis.

"Kami berharap langkah-langkah kunci ini akan membawa BUMDes untuk berperan sebagai pelopor pemberdayaan ekonomi masyarakat desa di NTT," kata Viktor Manek.

Program Enabling Civil Society for Inclusive Village Economic Development (ENVISION) yang dilaksanakan Wahana Visi Indonesia (WVI) didukung Uni Eropa berlangsung di 50 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Nusa Tenggara Timur (NTT)

Proyek ini dimulai pada Maret 2020 dan dilaksanakan di Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Kupang bertujuan untuk mendorong keterlibatan perempuan dan pemuda dalam pengelolaan BUMDes sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Dukungan dari proyek tersebut telah memberi manfaat kepada 61.075 orang dan 12.440 diantaranya merupakan perempuan.

Sementara itu Direktur Nasional Wahana Visi Indonesia Angelina Theodora berharap pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil (OMS) lokal yang telah dilatih terus mendukung forum OMS dan BUMDes sekalipun program ENVISION berakhir.

"Kami juga percaya bahwa tokoh Gender Equality and Social Inclusion (GESI) yang telah dilatih terus memberdayakan kelompok perempuan dan pemuda untuk lebih aktif dalam pertemuan forum dan kegiatan desa lainnya," kata Angelina Theodora.

Menurut dia BUMDes membutuhkan dukungan berkelanjutan seperti pelatihan terkait pengembangan usaha dan integrasi ke dalam platform daring dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait untuk mengembangkan bisnis dan berkolaborasi dengan perusahaan bisnis eksternal termasuk lembaga keuangan.

Baca juga: BUMDes di Lembata rintis usaha penyediaan internet kecepatan 200 mbps

Baca juga: Dengan dana desa, komoditas teri geliatkan ekonomi Hadakewa NTT

Baca juga: DPRD NTT: BUMDes hanya dinikmati kelompok kecil masyarakat

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023