Bandung Barat, Jawa Barat (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Komponen Cadangan (Komcad) TNI yang dalam tiga tahun sudah ada 18 batalion dengan jumlah 8.574 orang, dimobilisasi hanya untuk kepentingan pertahanan negara.
Karena, kata Jokowi dalam amanatnya yang disampaikan oleh Menhan Prabowo Subianto, tentara dan rakyat harus menunggal dalam konsep kesemestaan untuk bersama-sama mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah, menjaga keselamatan seluruh rakyat Indonesia dari berbagai ancaman.
"Konsep kesemestaan perlu diterapkan secara nyata, dengan meningkatkan peran dan partisipasi setiap warga negara sebagai komponen cadangan, sebagai bagian dari sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang dapat dimobilisasi sewaktu-waktu, hanya untuk kepentingan pertahanan negara," kata Prabowo membacakan amanat Jokowi di hadapan Komcad TA 2023, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jumat.
Komponen cadangan yang dimiliki Indonesia, kata Jokowi, sekarang ada pada tiga matra, untuk melaksanakan strategi pertahanan berlapis, memperbesar dan memperkuat kapasitas komponen utama (TNI), yang dapat dikerahkan dan dimobilisasi apabila negara dalam keadaan darurat militer, atau keadaan perang, yang ditimbulkan oleh ancaman seperti invasi dari negara lain.
Kehadiran Komcad TNI, kata Jokowi, sebagai langkah dalam terus memperkuat daya tangkal masyarakat dan daya tangkal bangsa, untuk mewaspadai setiap potensi ancaman, dan menyiapkan antisipasi sedini mungkin dan terus membangkitkan kesadaran bela negara.
Baca juga: Menhan ungkap Komcad kini sudah ada 18 batalion
Baca juga: Menhan tetapkan 2.497 orang menjadi Komcad TNI Tahun 2023
Selain itu, dalam upaya untuk terus mengembangkan kemampuan dan kekuatan pertahanan negara, selain menyiapkan sumber daya manusia unggul dengan karakter tangguh dan patriotik dalam prajurit TNI serta memodernisasi alutsista pada matra darat, laut dan udara.
"Namun, pertahanan negara tidak cukup hanya ditangani kekuatan militer, tapi juga merupakan tugas dan kewajiban seluruh Warga Negara Indonesia (WNI), dan juga adalah kewajiban kita semua untuk selalu membela bangsa dan negara. Karenanya rakyat, pemerintah, dan seluruh elemen negara harus bersinergi membangun simpul yang kuat untuk mengelola sumber daya pertahanan bangsa yang melibatkan seluruh rakyat Indonesia terutama anggota komponen cadangan," tutur Jokowi dalam amanatnya.
Komponen cadangan juga, disebut Jokowi, adalah prajurit-prajurit yang kuat, tangguh dan berwibawa yang selalu siap untuk membuktikan kecintaannya kepada tanah air, bangsa, dan negara.
"Saya minta, kepada saudara-saudara untuk sebarkan terus nilai-nilai nasionalisme, cinta dan bangga pada tanah air, seluas-luasnya di berbagai kesempatan. Tunjukkan kepada seluruh masyarakat Indonesia tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki pertahanan yang kuat dan tangguh," ucap Jokowi.
Jokowi menambahkan, komponen cadangan akan menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk membuktikan kecintaan dan tanggung jawab saudara-saudara kepada bangsa dan negara.
Saat ditemui setelah penetapan Komcad tahun anggaran 2023, adanya komponen cadangan ini, sekaligus menjalankan amanat undang-undang yakni UU Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara, yang mengamanatkan pembentukan Komcad.
"Serta tentunya amanat Undang-Undang Dasar untuk mewujudkan pertahanan rakyat semesta, di mana semua warga negara berhak dan wajib ikut mempertahankan negara," tuturnya.
Dalam tiga tahun, anggota Komcad TNI tercatat sebanyak 8.574 orang, di mana pada gelombang pertama di 2021 berjumlah 3.103 orang, gelombang kedua di 2022 berjumlah 2.974 orang dan di tahun 2023 sebanyak 2.497 orang.
Dari 2.497 orang di 2023 sendiri, terdiri dari Komcad Matra Laut sebanyak 500 orang (450 pria dan 50 wanita), Matra Udara sebanyak 500 orang pria, dan Matra Darat sebanyak 1.497 orang.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023