Dengan pembangunan pabrik Pusri II-B ini maka total produksi Pusri pada 2015 akan menjadi 2,8 juta ton per tahun, naik dari saat ini 2,226 juta ton per tahun

Palembang (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan idealnya gas jangan lagi digunakan untuk pembangkit listrik, tetapi dioptimalkan memproduksi pupuk.

Hal itu karena optimalisasi produksi pupuk sangat tergantung dengan ketersediaan gas, katanya usai melakukan pemancangan tiang pembangunan pabrik Pusri IIB, di Palembang, Senin.

Menurut Dahlan, Pusri sangat tergantung dengan ketersediaan gas untuk memproduksi pupuk yang kini makin berkurang.

Karena itu, optimalisasi gas bagi produksi pupuk menjadi sangat penting, sehingga bukan lagi menjadi bahan bakar pembangkit listrik.

Ia mengatakan, pembangunan pabrik Pusri IIB ini menjadi salah satu upaya untuk menghemat gas bumi, karena teknologi yang digunakan mampu meminimalisir kebutuhan gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton urea.

Sementara Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Arifin Tasrif menjelaskan, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2010, perusahaan pupuk diharuskan merevitalisasi pabrik.

"Ada empat pabrik yang dibangun, dua di antaranya telah dilaksanakan di Palembang dan Kalimantan Timur," ujarnya. Dia menambahkan, dua pabrik lainnya akan dibangun di Jawa Timur. Dengan beroperasinya empat pabrik baru nanti, pihaknya optimistis kebutuhan pupuk tidak akan kekurangan, tambah dia.

Dirut Pusri Palembang, Musthofa mengatakan pembangunan Pusri II-B ini sesuai dengan Inpres No. 2 Tahun 2010 tentang Revitalisasi Pabrik Pupuk, yaitu ramah lingkungan, meminimalkan penggunaan gas dan energi, serta dalam rangka meningkatkan produksi.

Pewarta: Nila Ertina
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013