Toronto (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Kamis (10/8) mengecam pembunuhan seorang calon presiden di Ekuador, menurut pernyataan juru bicara PBB.
"Sekretaris Jenderal PBB mengecam keras pembunuhan terhadap salah satu calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio. Serangan semacam ini merupakan sebuah ancaman besar bagi demokrasi dan mereka yang bertanggung jawab harus diadili," bunyi pernyataan tersebut.
Sekjen Guterres juga menyampaikan solidaritas kepada pemerintah dan rakyat Ekuador, terutama keluarga Villavicencio.
Dalam pernyataan tersebut, Sekjen PBB mengenang pertemuannya dengan Presiden Guillermo Lasso pada 21 Juli yang membahas tentang keamanan di Ekuador yang semakin memburuk, dampak kejahatan terorganisir serta perlunya meningkatkan upaya nasional dan internasional untuk melawannya.
PBB siap untuk terus mendukung otoritas Ekuador dalam hal mengatasi kekerasan sesuai dengan norma dan standar internasional hak asasi manusia, tulis pernyataan tersebut.
Villavicencio ditembak mati pada Rabu saat meninggalkan rapat umum di ibu kota Quito.
Serangan itu berlangsung pukul 18.20 waktu setempat selagi Villavicencio meninggalkan Sekolah Anderson.
Villavicencio, yang dalam jajak pendapat berada di posisi ke-4 dari delapan calon presiden Ekuador, telah membangun kampanye seputar pemberantasan korupsi dan kejahatan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kandidat presiden Ekuador ditembak mati saat kampanye
Baca juga: Enam warga Kolombia ditahan atas pembunuhan kandidat presiden Ekuador
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023