New York (ANTARA) - Indeks harga konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS) naik 3,2 persen pada Juli dari setahun lalu, lebih lambat dari yang diperkirakan, menurut Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (10/8), menandai kenaikan inflasi yang moderat.
Inflasi tahunan pada Juli itu, setelah kenaikan 3 persen pada Juni, naik untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun terakhir, tetapi angka inflasi dasarnya tetap ringan.
Dalam basis bulanan, IHK naik 0,2 persen dibandingkan bulan lalu, menyamai kenaikan pada Juni.
Sektor hunian menyumbang lebih dari 90 persen kenaikan bulanan IHK, dengan biaya sewa meningkat 0,4 persen.
Harga pangan naik 0,2 persen, sementara energi naik 0,1 persen pada Juli, tunjuk data resmi.
IHK inti, yang tidak mencakup harga pangan dan energi yang sifatnya fluktuatif, naik 0,2 persen pada Juli secara bulanan (month to month), menyamai kenaikan pada Juni.
Dalam periode 12 bulan hingga Juli, nilai IHK inti AS tumbuh 4,7 persen, level terendahnya sejak Oktober 2021, setelah naik 4,8 persen pada Juni lalu.
"Konsumen melihat kelegaan secara luas terkait harga-harga seiring ekonomi beroperasi pada level yang lebih rendah dan sedikit kelonggaran dirasakan di pasar tenaga kerja," ujar Bill Adams, kepala ekonom di Comerica Bank di Dallas.
Inflasi telah berhasil diturunkan dari puncaknya yang mencapai 9,1 persen pada Juni 2022 lalu, tetapi masih jauh di atas target Federal Reserve, yaitu 2 persen.
"Meskipun layak jika kita mengatakan bahwa harga-harga memang masih relatif tinggi di beberapa area seperti hunian dan mobil bekas, kita menyaksikan laju perubahan yang menggembirakan bagi konsumen, maupun juga bagi para pembuat kebijakan Federal Reserve," ujar Rick Rieder, chief investment officer untuk pendapatan tetap global di perusahaan manajemen aset BlackRock.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023