Minyak mentah berjangka Brent menguat 7 sen menjadi diperdagangkan di 86,47 dolar AS per barel pada pukul 00.17 GMT

Singapura (ANTARA) - Harga minyak sedikit lebih tinggi di awal perdagangan Asia pada Jumat, di tengah optimisme dari kelompok produsen OPEC bahwa permintaan minyak akan kuat pada tahun 2024 juga ditopang meningkatkan ekspektasi untuk pertumbuhan ekonomi global.

Minyak mentah berjangka Brent menguat 7 sen menjadi diperdagangkan di 86,47 dolar AS per barel pada pukul 00.17 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediatecrude (WTI) AS naik 12 sen menjadi diperdagangkan pada 82,94 dolar AS per barel.

Kedua harga acuan minyak telah mengalami reli berkelanjutan sejak Juni, dengan minyak mentah WTI diperdagangkan pada Kamis (10/8/2023) di level tertinggi tahun ini dan Brent mencapai harga terbaiknya sejak Januari.

Harga telah menguat didukung perpanjangan pengurangan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia, di samping kekhawatiran pasokan yang didorong oleh potensi konflik antara Rusia dan Ukraina di wilayah Laut Hitam yang mengancam pengiriman minyak Rusia.

Baca juga: Minyak naik ke tertinggi multi-bulan di Asia, inflasi AS jadi fokus

Baca juga: Minyak turun di Asia, kekhawatiran China kalahkan permintaan kuat AS

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak mengatakan pada Kamis (10/8/2023) bahwa mereka memperkirakan permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari pada tahun 2024, dibandingkan dengan pertumbuhan 2,44 juta barel per hari pada tahun 2023. Kedua perkiraan tersebut tidak berubah dari bulan lalu.

Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi yang "solid" di tengah perbaikan berkelanjutan di China diperkirakan akan mendorong konsumsi minyak, tambahnya.

Juga mengangkat sentimen pasar, data harga konsumen AS untuk Juli pada Kamis (10/8/2023) memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga yang agresif.

Mengimbangi pendorong harga naik ini sampai batas tertentu, data minggu ini menunjukkan sektor konsumen di China jatuh ke dalam deflasi dan harga gerbang pabrik memperpanjang penurunan pada Juli, meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Baca juga: Minyak turun di Asia, data China lesu picu kekhawatiran permintaan

Baca juga: Minyak turun di Asia, data "bearish" China picu kecemasan permintaan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023