Batam (ANTARA News) - Kepala Badan Intelinjen Negara (BIN), Syamsir Siregar, membantah BIN telah menerima bantuan dana dari "Central Intelligence Agency" (CIA), antara lain untuk pembangunan sekolah BIN di Nongsa, Batam, beberapa tahun lalu.
"Bohong itu, tidak pernah BIN menerima bantuan dari CIA untuk pembangunan sekolah BIN di Batam, sedangkan yang ada saja tidak terurus (di Sentul-Bogor)," kata Syamsir Siregar, di Batam, Senin.
Sejak Minggu (26/6), Syamsir Siregar berada di Batam menyertai Presiden Yudhoyono menerima PM Lee Hsien Loong hingga menyambut kedatangan Perdana Menteri Australia John Howard.
Syamsir Siregar juga memastikan, tidak akan melanjutkan pembangunan sekolah milik BIN di Batam. Padahal pencanangan pembangunan pendidikan itu dilakukan Kepala BIN di zaman Presiden Megawati Soekarno Putri pada tahun 2002, yakni Hendro Priyono.
"Meskipun sudah ada pondasinya, apakah Anda ingin sekolah di situ. Di Sentul tidak terurus, apalagi untuk membangun sekolah di Batam," katanya.
Selain membantah BIN tidak pernah menerima bantuan dari CIA, ia juga menyayangkan beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Australia terlalu berlebihan terhadap sosok tokoh Majelis Mujahiddin Indonesia Abubakar Ba`asyir.
"Di negara ini siapa pun yang melanggar pasti dihukum. Kalau mereka takut, berarti mereka itu bodoh," katanya sambil meninggalkan wartawan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006