Bandung (ANTARA) -

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengusulkan agar Stasiun Tegalluar bisa diakses dengan baik dari Kabupaten Bandung, seiring dengan hadirnya Jembatan Cibiru Hilir yang menghubungkan stasiun kereta cepat itu dengan kawasan Gedebage, Kota Bandung.

"Jembatan Cibiru Hilir ini merupakan jembatan eksisting yang dulunya memang ada, sekarang diperuntukkan bagi keberlangsungan Stasiun Tegalluar. Terimakasih atas dibukanya ini, tapi ini harus disampaikan apakah nanti bisa dilalui oleh warga Cibiru Hilir karena jembatan ini kan merupakan kebutuhan warga juga, kemudian apakah akses dari kabupaten bisa dibuka agar banyak masyarakat yang menggunakan," ucap Dadang di Tegalluar, Kamis.

Jalur dari wilayah Kabupaten Bandung sendiri bisa menggunakan Jalan Cimekar, Jalan Cimencrang, dan Jalan Solokan Jeruk, menuju ke kampung Cimanileuman, namun kondisi jalannya cukup rusak dan tidak rata.

"Tidak usah khawatir, akan kami bantu, kalau butuh pelebaran, saya akan instruksikan Dishub untuk melakukan pelebaran," ucap Dadang.

Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan terkait dengan aksesibilitas stasiun memang benar-benar butuh dukungan dari semua pihak, termasuk dari pemerintah pusat, dan juga pemerintah daerah di mana jika Kabupaten Bandung akan membangun akses pasti jauh lebih baik.

"Tentu untuk pembukaan akses misalnya yang dari arah selatan tentu sangat bisa, nanti kita lebarkan akses jalannya, Pak Bupati bisa membantu kita juga," ucapnya.

Dadang sendiri berharap dengan adanya Stasiun Tegalluar dan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang sebentar lagi akan beroperasi dan mudah diakses bisa membantu memajukan perekonomian di Kabupaten Bandung dan Jabar.

"Semoga dengan adanya Stasiun Tegalluar dengan jembatan Cibiru Hilir dan operasi kereta cepat sebentar lagi, menjadikan suatu langkah impian kita dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jawa barat terutama di Kabupaten Bandung, terlebih Piala Dunia U-17 juga dilaksanakan di Kabupaten Bandung di mana salah satu akses pointnya adalah kereta cepat bagi tim yang main di Jakarta dan Bandung," tuturnya.

Untuk diketahui, terhitung sejak akhir Juli 2023, pembangunan prasarana KA Cepat telah mencapai 95,57 persen.

Dan saat ini, terus dijalankan proses testing dan commisioning rangkaian kereta atau uji coba dengan kecepatan mencapai 350 km per jam.

Baca juga: Jembatan Cibiru Diresmikan, Akses ke Stasiun Kereta Cepat Tegalluar Makin Mudah
Baca juga: KCIC: Ada pelibatan pengembang untuk akses ke stasiun kereta cepat
Baca juga: Dirut KCIC: Harga tiket operasi awal Kereta Cepat Rp250 ribu

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023