Yerusalem (ANTARA News) - Sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam Israel selatan, Minggu, namun tidak ada korban atau kerusakan, tak lama setelah kedatangan Menteri Luar Negeri AS John Kerry yang sedang dalam misi perdamaian, kata polisi.
Juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld mengatakan kepada AFP, roket itu jatuh di sebuah tempat tak berpenghuni di gurun Negev, ketika Kerry memulai kunjungan tiga hari ke Israel dan wilayah-wilayah Palestina, lapor AFP.
Kerry akan mengadakan babak baru pembicaraan dengan para pemimpin Israel dan Palestina mengenai cara mengatasi kebuntuan bertahun-tahun dalam negosiasi perdamaian langsung.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon memperingatkan, Rabu, pihaknya akan membalas setiap serangan terhadap wilayah Israel dan tidak akan membiarkan rakyat diserang.
Perbatasan Gaza-Israel umumnya tenang sejak gencatan senjata dicapai pada November.
Namun, sejak akhir Februari, ada empat kasus penembakan roket ke Israel, tiga diantaranya dikalim oleh kelompok Salafi.
Gerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza telah berupaya melakukan penertiban terhadap kelompok-kelompok Salafi bersenjata, yang mendukung garis keras dan sering berusaha menembakkan roket ke Israel dalam pembangkangan atas gencatan senjata de fakto Palestina.
Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.
Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.
Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.
Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai Rabu (21/11), sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.
Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr, yang berbicara pada jumpa pers bersama Hillary, mengatakan di Kairo, penghentian permusuhan Hamas-Israel mulai berlaku pada Rabu pukul 19.00 GMT (Kamis pukul 02.00 WIB).
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. (M014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013