Bandung (ANTARA) -

PT KCIC mengungkapkan akan ada juga pelibatan pengembang properti di sekitar jalur kereta cepat Jakarta-Bandung untuk menciptakan aksesibilitas ke tiap stasiun kereta cepat mulai dari Tegalluar sampai ke Halim Perdanakusuma.

"Tentunya kerja sama kami, dengan Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kemenko Marves, dengan pemerintah daerah, pengembang juga ini tidak kalah penting dan juga asosiasi hotel untuk menciptakan aksesibilitas yang baik di empat stasiun yang ada," kata Dirut PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis.

Dia menjelaskan untuk Stasiun Tegalluar, selain membuka akses lewat Jembatan Cibiru Hilir yang diresmikan hari ini untuk menghubungkan dengan wilayah Gedebage, dan ke depan pengembang Sumarecon akan membuka gerbang tol di wilayah Gedebage bersama pemerintah.

"Dalam jangka pendek dibuka exit tol KM 149. Ke depan dibangun tol exit 151A, jadi kalau dari arah Bandung dan Jakarta keluar di exit tol itu dan menggunakan Jembatan Cibiru Hilir untuk ke Stasiun Tegalluar. Selain itu juga Summarecon dan asosiasi hotel akan mengadakan Shuttle bus langsung ke Stasiun Tegalluar," ucapnya.

Baca juga: Dirut KCIC: Harga tiket operasi awal Kereta Cepat Rp250 ribu

Sementara dari arah sebaliknya yakni Cileunyi dan sekitarnya, kata Dwiyana, juga akan dibangun exit tol 151B, namun berbentuk drop zone.

"Saat ini proses perencanaan dan desain sudah selesai, proses pengadaan lahannya sedang disiapkan," ucapnya.

Untuk Stasiun Padalarang yang saat ini aksesnya hanya ada jalur eksisting (Jalan Stasiun Padalarang), kata Dwiyana, nantinya akan bekerjasama dengan pengembang Kota Baru Parahyangan untuk membangun jalan akses yang menghubungkan area perumahan itu dengan stasiun kereta cepat.

"Sekarang proses perencanaan sudah jadi, dan tengah proses pengadaan lahan. Jadi nanti akan ada langsung jalan akses dari Kota Baru Parahyangan menuju ke Stasiun Padalarang," katanya.

Kemudian untuk Stasiun Karawang, kata Dwiyana, Kementerian PUPR dan Jasa Marga akan membuka gerbang tol di sekitar KM 42, ditambah akses dari pengembang Deltamas, Kawasan Industri dan perumahan di sekitar.

Baca juga: KCIC rencanakan uji coba pra operasi KA cepat mulai awal September

Adapun untuk Stasiun Halim Perdanakusumah, disebut Dwiyana, nantinya akan menjadi stasiun yang ideal dalam hal aksesibilitas di mana akan ada jalan layang dari jalan DI Panjaitan yang bisa diakses dari semua arah Kota Jakarta.

"Progresnya itu 90 persen. Kemudian untuk jalan tol nanti akan ada exit tol di KM 1 +850 oleh Kementerian PUPR dan Jasa Marga yang kita harapkan selesai September 2023. Kemudian aksesibilitas dengan moda lain di Halim itu terintegrasi dengan LRT yang bisa diakses oleh masyarakat Jakarta, Depok dan Bekasi dalam waktu singkat," tuturnya.

Untuk diketahui, terhitung sejak akhir Juli 2023, pembangunan prasarana KA Cepat telah mencapai 95,57 persen, dan saat ini terus dijalankan proses testing dan commisioning rangkaian kereta atau uji coba dengan kecepatan mencapai 350 km per jam.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023