Camat Kepil, Singgih Kuncoro, di Wonosobo, Minggu, mengatakan, longsor terjadi kemungkinan akibat hujan deras di daerah tersebut pada Sabtu (6/4) sore.
Ia menuturkan, material tanah dari tebing Bukit Potorono menutup badan jalan mengakibatkan arus lalu lintas tidak dapat lewat, terutama kendaraan roda empat.
"Jalur yang menghubungkan Kecamatan Kepil dengan Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang cukup ramai dilalui pengendara," katanya.
Menurut dia, setelah kejadian longsor, pihaknya dibantu aparat desa setempat memasang pengumuman di Dusun Sicanggah atau di depan rumah Sekdes Kagungan yang menginformasikan bahwa kendaraan roda empat tidak bisa melewati daerah tersebut.
Selain itu, kendaraan roda dua juga dihimbau agar berhati-hati saat melintas di jalan tersebut, karena sisa material tanah yang masih tercecer di badan jalan menyebabkan jalan licin.
Selain memasang rambu, katanya, juga berkoordinasi dengan DPU serta Bina Marga dan langsung dilakukan pengerukan tanah menggunakan alat berat dari DPU serta melakukan pemecahan batu-batu yang menghalangi jalan dilakukan bergotong royong dengan warga setempat.
"Target kami pada Senin (8/4) pagi, lalu lintas bisa kembali normal," katanya.
Singgih mengatakan, beruntung kejadian pada malam hari, kondisi lalu lintas sepi dan tidak ada pengendara yang melintas saat kejadian sehingga tidak ada korban jiwa pada bencana longsor itu..
Menurut dia, daerah perbukitan tersebut memang rawan longsor akibat lahan hutan gundul.
"Kami akan prioritaskan upaya penghijauan di lokasi tersebut, dengan mengerahkan partisipasi masyarakat dan aparat desa setempat, karena jika dibiarkan maka dipastikan musibah longsor akan terjadi lagi," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013