Kandahar, Afghanistan (ANTARA News) - Seorang diplomat muda Amerika Serikat dan tiga serdadu negara itu tewas pada Sabtu, sementara seorang warga tewas dalam serangan terpisah di daerah timur Afghanistan.

Diplomat itu dan warga lain AS berada dalam iringan kendaraan di Provinsi Zabul saat ledakan itu terjadi, kata Menlu AS John Kerry dalam pernyataan.

Tentara dan warga lain AS itu tewas akibat ledakan bersama dengan seorang karyawan Departemen Pertahanan dan warga Afghanistan, kata Kerry. Pernyataannya tidak memberikan seluruh jumlah korban tewas.

Surat kabar The Washington Post menyebut diplomat itu bernama Annne Smedinghoff adalah pemandu kedutaan besar itu untuk Kerry dan ketika menlu itu mengunjungi Afghanistan bulan lalu.

Para pejabat lokal dan internasional daerah tersebut sebelumnya mengatakan enam orang tewas akibat ledakan itu yaitu tiga tentara AS, dua warga sipil AS dan seorang dokter Afghanistan.

Gubernur provinsi itu Moahmmad Ashraf Nasery berada dalam konvoi itu tetapi tidak cedera, kata para pejabat lokal dan NATO.

"Para pejabat Amerika kami dan kolega-kolega Afghanistan mereka sedang dalam perjalanan mereka untuk menghadiahkan buku-buku kepada satu sekolah di Qalat, ibu kota provinsi itu, ketika mereka diserang," kata Kerry dalam pernyataannya.

Ia mengatakan ia bertemu dengan diplomat itu dalam satu kunjungan ke Kabul, dan telah berbicara dengan kedua orang tuanya setelah kematiannya itu. Empat diplomat AS lainnya cedera, satu luka parah, kata Kerry.

Konvoi itu berada dekat satu rumah sakit dan satu pangkalan NATO saat terjadi ledakan bom itu. Lima warga Afghanistan termasuk seorang mahasiswa dan dua wartawan cedera, kata seorang pejabat lokal.

Serangan itu terjadi saat jenderal penting AS Martin Dempsey, ketua Gabungan kepala staf itu tiba di negara itu untuk kunjungan singkat menaksir berapa jumlah pasukan Afghanistan diperlukan sebelum pasukan AS ditarik sesuai rencana akhir tahun 2014.

Dalam satu serangan di daerah timur Afghanistan seorang warga sipil AS yang bekerja pada pemerintah AS tewas dalam satu serangan gerilyawan, kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) dalam satu pernyataan.

Zabul terletak di perbatasan dengan Pakistan di tenggara dan Provinsi Kandahar, tempat lahirnya kelompok Taliban di selatan.

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan di Zabul, kata isi pesan teks dari juru bicara kelompok itu Qari Yusuf Ahmadi. Ia mengatakan satu bom mobil membunuh tujuh warga asing dan mencederai lima orang lainnya, kendatipun ia kemudian mengubah jumlah itu menjadi 13 warga asing tewas dan sembilan lainnya cedera.
(RN)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013